Tesla Nonaktifkan Fitur Gaming pada Mobilnya

Tesla Nonaktifkan Fitur Gaming pada Mobilnya Illustration Web Bisnis Muda - Image: Canva

Like

Sempat viral beberapa waktu lalu, Be-emers tau kan fitur permainan pada mobil Tesla? Nah, sayangnya Tesla memutuskan untuk membatasi penggunaan fitur tersebut, lho!

Dilansir dari US National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), produsen mobil listrik Tesla Inc. akan berhenti mengizinkan video game pada layar kendaraan untuk dimainkan saat mobilnya bergerak, Be-emers.

Langkah ini mengikuti pengumuman oleh NHTSA bahwa mereka telah membuka penyelidikan keamanan formal pada 580.000 kendaraan Tesla yang dijual sejak tahun 2017, yang mana sebelumnya memiliki izin untuk memainkan fitur game di layar sentuh kendaraan saat mereka sedang bergerak.

Baca Juga: Saham Tesla Anjlok, Kekayaan Elon Musk Berkurang Rp 713 Triliun!

Menurut NHTSA, fitur fungsionalitas ini, yang disebut sebagai "Passenger Play”, berisiko tinggi mengalihkan perhatian pengemudi dan meningkatkan risiko kecelakaan.


Juru bicara Tesla telah mengumumkan kepada NHTSA dan seluruh konsumen bahwa pembaruan perangkat lunak akan mengunci fitur "Passenger Play" dan membuatnya tidak dapat digunakan saat kendaraan bergerak.

Sebelumnya, NHTSA melakukan penilaian seputar bagaimana produsen mengidentifikasi dan melindungi konsumen terhadap bahaya yang mungkin timbul karena kesalahan, penyalahgunaan, atau penggunaan teknologi yang tidak sesuai.

Baca Juga: Pajak Elon Musk Capai Rp 157,7 Triliun Tahun Ini, Kok Bisa?

Banyak pihak yang telah menyuarakan keprihatinan bahwa pengemudi mungkin tidak memperhatikan jalan dengan seksama, terutama ketika kendaraan Tesla beroperasi dalam mode semi-otonom yang dikenal sebagai Autopilot.

Gangguan pengemudi, yang kemungkinan berasal dari aplikasi gaming atau penggunaan telepon, adalah salah satu penyebab kecelakaan fatal mobil Tesla yang beroperasi dengan Autopilot di California pada tahun 2018. Hal tersebut disampaikan oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional.

Pada bulan Agustus lalu, NHTSA membuka penyelidikan keselamatan pada 765.000 kendaraan Tesla atas sistem Autopilot-nya setelah terjadi serangkaian kecelakaan yang melibatkan sistem dan kendaraan darurat yang diparkir.

Duh, sayang banget ya, Be-emers! Padahal kalau teknologi canggih tersebut digunakan dengan bijak, pasti bisa lebih baik, deh! Gimana menurutmu, Be-emers?

Baca Juga: JPMorgan Gugat Tesla Sebesar Rp 2,3 Triliun, Ada Apa?