Cuan dari Reksa Dana Pendapatan Tetap, Yuk Intip Cara Lo Kheng Hong

Investor Illustration - Canva

Like

Pada dasarnya, reksa dana ibarat sebuah wadah buat menghimpun dana yang nantinya bakal diinvestasikan oleh Manajer Investasi ke dalam sebuah portofolio Efek. Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) adalah salah satu jenis reksa dana yang menarik buat disimak.

RDPT atau fixed income funds ini, dilansir dari Bursa Efek Indonesia, merupakan jenis reksa dana yang melakukan investasi minimal 80 persen dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Utang. Dengan kata lain, 80 persen produk investasinya bisa berupa obligasi atau sukuk berbasis utang maupun investasi jangka menengah dan panjang.
 

Keunggulan Reksa Dana Pendapatan Tetap

Meski dikenal punya risiko lebih besar dari reksa dana pasar uang, namun RDPT juga punya sejumlah keunggulan yang menarik. Sesuai namanya, nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana ini tergolong stabil.

Selain itu, dana yang ditanam ke berbagai instrumen investasi dinilai dapat mengurangi risiko yang bakal ditanggung investor. Waktu pencairannya juga lebih fleksibel dan kamu juga bisa menjual reksa dana dengan harga NAB yang sama saat dibeli.

Pada dasarnya, kamu juga enggak perlu ragu buat berinvestasi di reksa dana karena takut kena tipu dan sebagainya. Soalnya, manajer investasi wajib melakukan transparansi berupa informasi risiko, biaya, dan di aset mana saja reksa dana kamu diinvestasikan.
 

Cara Lo Kheng Hong Berinvestasi Reksa Dana

Dalam dunia investasi, sosok Lo Kheng Hong sudah enggak asing lagi. Beliau bahkan diibaratkan sebagai Warren Buffett-nya Indonesia.


Menariknya, dilansir dari Bisnis.com, investor saham kenamaan ini ternyata menggunakan reksa dana guna menempatkan dana yang nantinya bakal digunakan untuk berbelanja saham. Dengan kata lain, investor kelahiran 1959 itu menyimpan uangnya di reksa dana sebagai bekal untuk dibelikan saham kembali.

Ia lebih memilih menempatkan uangnya di reksa dana ketimbang ditabung. Alasannya, reksa dana dinilai lebih gampang dalam penarikan buat dibelikan saham. Selain itu, menurutnya, uang yang ditaruh di tabungan punya imbal hasil yang kecil.

Lo juga berpesan, buat kamu yang mau berinvestasi di reksa dana, ada baiknya kamu mengetahui pemilik dari manajer investasinya. Selain terdaftar secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan, background pemilik manajer investasi juga penting sebagai bahan pertimbangan.

Soalnya, hal ini menyangkut kekuatan finansial dari manajer investasi itu sendiri. Jadi, dana yang kita simpan pun dinilai bisa lebih aman, sekalipun nantinya menghadapi risiko suspensi dari OJK seperti yang dialami oleh Sinarmas Asset Management pada Mei 2020 lalu.