Dari Covid-19, Mulai Belajar Bisnis dan Investasi

Beberapa hasil Baking yang saya jual

Like

Siapa yang tidak terpuruk dalam beberapa bulan ini, hampir semua pekerjaan gulung tikar bahkan mengistirahatkan sejenak para karyawannya. Yap.... Kejadian ini hampir dialami di seluruh dunia Covid-19 benar-benar hal yang tidak pernah terbayangkan di benak saya mungkin juga dengan kalian semua.

Keuangan sangat morat-marit pendapat yang tidak jelas membuat saya dan suami sangat hidup berhemat, kebetulan suami akhir bulan Desember tahun lalu sudah tidak bekerja dikantor lagi.  Kini pekerjaannya hanya kurir harian yang upahnya saja tidak seperti penghasilan ia dikantor tapi kami masih tetap bersyukur karna masih ada pemasukan.

Sedangkan saya sendiri yang Ibu rumah tangga dan sedikit membantu keuangan harus diam dirumah, sangat jarang tawaran kerja untuk menulis artikel untuk review suatu produk. Pekerjaan sampingan saya memang seorang blogger, hobi saya menulis di buku diary kini saya kembangkan dalam sebuah blog.

Sudah dua bulan Covid-19 menggerogoti keuangan kami hingga tabungan kami pun mulai menipis, jujur saja saya tidak merasa apa yang beberapa orang rasakan menikmati  bantuan dari pemerintah setempat. Hampir saja putus asa karna seperti boom yang akan meledak, banyak uang yang harus kami kumpulkan terlebih lagi anak sulung kami akan masuk ke SMP.

Berbekal satu buah smartphone dan jaringan internet saya mulai browsing kiranya bisnis apa yang akan bertahan di situasi saat ini dan tidak jauh dari hobi yang saya sukai, kuliner dan masak wow saya mendapatkan ide untuk memulai usaha kecil-kecilan yaitu menjual cemilan yang saya mampu membuatnya.


Selama karantina dirumah saya harus tetap menghasilkan pundi-pundi rupiah, kembali membuka catatan resep-resep yang saya miliki. Yapp "Karantina berbuah kreativitas" itu yang saya rasakan. Saya mulai membuat makanan yang sekang kekinian seperti Cireng ayam pedas, pukis pelangi, aneka puding dan masih banyak lagi.

Semua kudapan yang saya jual mulai saya tawarkan dari teman yang ada di Wa grup, memajang status hingga mengunggahnya dimedia sosial. Alhamdulillah walau tidak terlalu banyak tapi ada saja yang pesan, semua ada cara kalo kita mau berusaha untuk bangkit.

Tidak hanya itu Covid juga membuat saya lebih kreatif, selain hobi baking saya tersalurkan saya punya hobi baru yaitu mulai bercocok tanam. Walau tanaman yang saya tanam baru mulai seperti cabai, sawit dan kangkung walau belum keliatan hasilnya tapi saya dan suami tidak mau terpuruk dengan keadaan.

#bangkitdaripandemi mungkin itu yang sedang saya rasakan dan teman-teman saya, bukan saya saja yang berjuang untuk mencari pundi-pundi rupiah tapi mereka juga mulai membuka usaha yang mereka mampu dan bisa. 

Dari Covid saya belanja bangkit dan menguli keahlian saya selain menulis yaitu bikin usaha kecil-kecilsn tentang kuliner, dan tidak hanya itu saya juga berfikir bagaimana cara berinvestasi jangka panjang yang aman dan stabil terlebih lagi covid-19 ini mengajarkan saya kita perlu simpanan baik uang atau emas agar mudah di kelola.

Saya berfikir jika nanti keuangan sudah normal kembali ingin sekali nanti berinvestasi emas atau logam mulia, kenapa? Karna yang saya perhatikan benda ini selain harganya stabil juga mudah sekali kita jual jika kita sangat-sangat membutuhkan dana darurat.

Selain itu berinvestasi emas atau logam mulia tidak akan mendapatkan potongan yang sangat banyak saat kita menjualnya, tidak seperti jika kita berinvestasi di kendaraan seperti mobil atau motor.