Travel Plan Illustration - Canva
Likes
Sudah bukan rahasia lagi, kalau pandemi Covid-19 ini membuat sektor perjalanan dan pariwisata sempat lumpuh. Traveloka adalah salah satu startup yang merasakan dampak tersebut.
Namun, memasuki fase normal baru, perusahaan rintisan yang melayani perjalanan wisata ini diketahui tengah menggalang pendanaan baru lho, Be-emers. Dilansir dari laman Bloomberg, startup unicorn tersebut hampir mengumpulkan dana segar dengan valuasi private-market sekitar $ 2,75 miliar.
Diketahui, pihak Traveloka lagi melakukan negosiasi lanjutan nih sama sejumlah strategic investors baru kayak Siam Commercial Bank Pcl., FWD Group Ltd., East Ventures, dan GIC Pte. Penggalangan dana utamanya bakal berada pada valuasi US2,75 miliar.
Namun, memasuki fase normal baru, perusahaan rintisan yang melayani perjalanan wisata ini diketahui tengah menggalang pendanaan baru lho, Be-emers. Dilansir dari laman Bloomberg, startup unicorn tersebut hampir mengumpulkan dana segar dengan valuasi private-market sekitar $ 2,75 miliar.
Diketahui, pihak Traveloka lagi melakukan negosiasi lanjutan nih sama sejumlah strategic investors baru kayak Siam Commercial Bank Pcl., FWD Group Ltd., East Ventures, dan GIC Pte. Penggalangan dana utamanya bakal berada pada valuasi US2,75 miliar.
Dampak Pandemi ke Traveloka
Meski lagi menggalang pendanaan kembali usai diterjang dampak pandemi, valuasi kali ini lebih rendah 17 persen dari pendanaan sebelumnya.
Adapun, Traveloka mengalami penurunan bisnis yang cukup dalam sejak ditutupnya akses penerbangan dan perjalanan saat masa pembatasan sosial. Diketahui dari Bisnis.com, Traveloka Indonesia telah melakukan PHK ke 100 karyawannya.
Jumlah PHK tersebut setara dengan 10 persen dari total karyawan Traveloka. Enggak cuma itu, sejumlah karyawan yang masih bertahan juga terpaksa digaji setengah dari biasanya.
Meski begitu, sejumlah investor Traveloka bertaruh pada pemulihan industri perjalanan. Hal itu dipicu oleh bangkitnya pariwisata dan adanya serangkaian langkah-langkah pemotongan biaya di perusahaan.
Adapun, Traveloka mengalami penurunan bisnis yang cukup dalam sejak ditutupnya akses penerbangan dan perjalanan saat masa pembatasan sosial. Diketahui dari Bisnis.com, Traveloka Indonesia telah melakukan PHK ke 100 karyawannya.
Jumlah PHK tersebut setara dengan 10 persen dari total karyawan Traveloka. Enggak cuma itu, sejumlah karyawan yang masih bertahan juga terpaksa digaji setengah dari biasanya.
Meski begitu, sejumlah investor Traveloka bertaruh pada pemulihan industri perjalanan. Hal itu dipicu oleh bangkitnya pariwisata dan adanya serangkaian langkah-langkah pemotongan biaya di perusahaan.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.