James Gorman dari Morgan Stanley. (Foto: Financial Review)
Likes
Daftar perusahaan yang melakukan layoff di tahun 2022 semakin panjang. Perusahaan finansial Morgan Stanley juga melakukan layoff. Ada apa?
Morgan Stanley adalah perusahaan yang terkenal di bidang finansial dan bank investasi. Perusahaan multinasional ini berpusat di Manhattan, New York.
Morgan Stanley telah melebarkan sayap hingga memiliki kantor di 42 negara dengan lebih dari 60.000 karyawan.
Didirikan tahun 1935, klien Morgan Stanley meliputi perusahaan, pemerintah, institusi, dan individu. Pada tahun pertamanya, perusahaan ini berhasil menguasai 24 persen pangsa pasar di sektor penawaran umum dan HMETD.
Morgan Stanley terus berkembang seiring dengan fluktuatifnya perekonomial global. Perusahaan ini bahkan dipercaya dan menjadi rujukan orang-orang dalam hal finansial termasuk investasi.
Di tengah ekonomi global yang lesu, Morgan Stanley menjadi salah satu perusahaan yang terkena dampaknya. Perusahaan ini harus melakukan layoff pada karyawannya.
Morgan Stanley Layoff
Morgan Stanley mulai lakukan layoff karena bank-bank rival lainnya seperti Goldman Sachs memperingatkan bahwa resesi akan mempengaruhi perekrutan.
Baca Juga: Morgan Stanley Enggak Izinkan Siapapun Masuk Kantornya Kalau Belum Vaksin!
Laporan dari Financial Review menyebutkan Kepala Eksekutif Goldman Sachs David Solomon mengatakan bank mungkin harus memangkas beberapa staf dan berhati-hati dengan sumber keuangannya di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi.
Perusahaan juga memperlambat perekrutan dalam upaya mengelola jumlah karyawan menjelang penurunan.
Morgan Stanley berencana layoff tenaga kerja globalnya sekitar 1.600 orang. Jumlah tersebut senilai 2 persen dari total karyawan yang dimiliki.
Morgan Stanley memiliki lebih dari 80.000 karyawan pada akhir kuartal ketiga, dibandingkan dengan sekitar 60.000 sebelum pandemi dimulai.
Perusahaan ini mencoba berhati-hati dengan dengan sumber keuangan yang ada mengingat bisa jadi akan mengalami masa-masa sulit ke depannya dan melihat ukuran perusahaannya yang cukup besar.
Resesi 2023
Menjelang proyeksi resesi 2023, bank-bank investasi nampaknya sudah bersiap. Bank memperkirakan pertumbuhan yang melambat di tahun-tahun depan, terutama di Amerika Serikat.
Itu berarti perusahaan yang berbasis di New York harus membuat beberapa keputusan sulit, kata Kepala Eksekutif Goldman Sachs David Solomon.
Solomon mengatakan AS dapat melihat resesi pada tahun 2023, meskipun para ekonom bank telah menyarankan bahwa hal itu masih dapat dihindari.
Baca Juga: Perlambatan Ekonomi Beberapa Kali, Siapkah Indonesia Resesi?
Goldman Sachs, bank investasi rival Morgan Stanley bahkan sudah memulai pemutusan hubungan kerja terbesarnya sejak dimulainya pandemi pada bulan September, dengan rencana untuk menghilangkan beberapa ratus pekerjaan.
Bank tersebut mengatakan pada bulan Juli bahwa mereka berencana untuk memperlambat perekrutan dan mengembalikan tinjauan kinerja tahunan. Artinya ada pertanda PHK yang direncanakan untuk dilakukan di akhir tahun.
Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.