Mulai Berkurang, Masa Kejayaan Platform Streaming Telah Usai?

Platform Streaming. (Ilustrasi: Canva)

Like

Banyaknya platform streaming yang muncul disambut baik oleh publik dalam beberapa tahun ini. Namun, kini pamor platform streaming semakin menurun. Ada apa?

Beberapa tahun ini banyak platform streaming bermunculan dan berlomba-lomba jadi yang terbaik. Masyarakat juga merasa terbantu dengan kehadiran platform streaming ini.

Mereka jadi bisa menonton film secara legal tanpa harus pergi ke bioskop. Platform streaming ini juga menjadi alternatif bagi orang-orang yang bosan dengan tontonan di televisi.

Ada banyak jenis tontonan yang disediakan platform streaming mulai dari film, series, hingga dokumenter. 

Beberapa platform streaming yang populer adalah Netflix, Disney+ Hotstar, Amazon Prime Video, dan masih banyak lagi.  


Netflix pernah menjadi platform streaming yang paling laris dan meraup keuntungan luar biasa. Namun, data menunjukan di tahun ini platform streaming mengalami penurunan streamer.

Baca Juga: Netflix Akan Secara Teratur Melaporkan Jumlah Penontonnya Nih
 

Masa Kejayaan Platform Streaming Usai?


Selama setengah dekade terakhir semua platform streaming yang ada berlomba-lomba memberikan pelayanan yang terbaik untuk audiensnya, termasuk memanjakan dengan berbagai promo.

Berbagai kemudahan dan keuntungan untuk audiens diberikan oleh berbagai platform streaming selama setengah dekade ini. 

Hampir setiap bulan ada penawaran baru yang dikeluarkan platform-platform tersebut. Tujuannya tentu untuk menambah jumlah pengguna di tiap platformnya. 

Mengutip dari The Verge, perkembangan platform streaming telah menghadirkan banyak tayangan yang lebih beragam dan lebih dari sekedar televisi ke rumah penggunanya. 

Tapi, selama beberapa bulan ke belakang kita merasakan adanya reorientasi dari bagaimana beberapa platform streaming ini melakukan bisnisnya. 

Sebelum platform streaming hadir, industri Hollywood dalam memproduksi sebuah tayangan memerlukan effort yang besar. 

Awalnya, dengan datangnya Netflix yang menggelontorkan dana luar biasa besar untuk industri Hollywood memberikan nuansa yang berbeda.

Kemudian diikuti oleh platform streaming lain yang berlomba-lomba menggaet industri hiburan lain untuk menyajikan tayangan yang menarik dan mendatangkan banyak audiens. 

Baca Juga: Dokumenter Harry-Meghan Bakal Bocorkan Sisi Lain Kerajaan Inggris?

Perbedaan platform streaming dengan industri hiburan konvensional terlihat juga dari kru dan pendukungnya yang lebih didominasi laki-laki. 

Sedangkan platform streaming lebih sepadan antara laki-laki dan perempuan. Ini juga yang membuat masyarakat sekarang lebih tertarik pada platform streaming. 

Bulan lalu, co-CEO Netflix Reed Hastings muncul di DealBook Summit tahunan The New York Times untuk berbicara tentang platform dan streaming secara umum. 

Dia berterus terang tentang perlunya Netflix menghasilkan uang dan ini akan mengubah orientasi dari organisasi dan bisnis Netflix. Bisa saja mereka akan memotong “cultural cost”, ini menjadi sumber protes orang-orang.

Beberapa platform streaming lainnya juga merasakan tekanan yang semakin besar untuk menghasilkan uang karena jumlah streamer mulai berkurang.

HBO Max bahkan memiliki strategi untuk menghemat uang, mereka tidak segan mengorbankan banyak tayangan.

Lusinan film dan acara TV ditarik begitu saja dari layanan untuk menghindari pembayaran residu kepada orang-orang yang bekerja pada mereka.

Netflix juga diketahui berjuang dengan para pengiklan karena jumlah orang yang melihat iklan tidak sesuai dengan apa yang mereka janjikan. 

Dengan kondisi seperti ini bisa jadi masa kejayaan platform streaming telah usai. Tapi apa tren yang bisa menyelamatkannya selanjutnya?

Menurut kamu gimana, Be-Emers?

Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.

Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!

Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.