Kendala Bisnis Pulsa dan Kuota di Desa dan Tips Mengatasinya!

Bisnis pulsa dan data internet merupakan salah satu bisnis yang mudah dijalankan (Foto: dokumen pribadi)

Like

Bisnis pulsa dan kuota internet, apalagi ditambah token listrik, merupakan salah satu bisnis yang mudah, dan juga bisa digunakan sebagai penghasilan tambahan.

Apalagi kalau sudah mulai terkenal,  modal yang tersedia juga cukup besar, dan punya konter, ini bukan jadi bisnis sampingan lagi, tapi bisa sebagai bisnis utama.

Pun jika kamu belum punya konter, kamu sudah bisa melayani pelanggan, cukup dengan pasang aplikasi di handphone kamu. Banyak aplikasi jualan pulsa yang tersedia di Google Play seperti Agen Pulsa, Payfazz, DPMKU, dan lain-lain.

Bisnis ini tidak akan terlalu banyak menemui kendala jika kita melakukannya di kota besar. Apalagi kalau sudah punya konter.

Hal ini karena rata-rata pelanggan akan mendatangi konter kita dan membawa uang tunai untuk membayarnya. Datang langsung ke konter, juga akan mengurangi kesalahan pengetikan nomor dan kerugian.


Namun, bagaimana jika kita melakukannya di desa atau di pinggiran kota? Atau kita ingin bisnis pulsa sebagai sampingan, artinya transaksi lebih sering dilakukan lewat WhatsApp (WA)?

Atau kita belum punya konter? Nah, disinilah ada beberapa kendala yang harus kita hadapi dan pecahkan.


Kendala Bisnis Pulsa dan Kuota di Desa


Kendala tersebut antara lain: 
 

Bisnis pulsa dan kuota


1. Aplikasi lemot, respon CS lambat


Misal di aplikasi sudah tertulis "transaksi berhasil", tetapi pelanggan belum menerima pulsa atau data tersebut. Biasanya kita akan menghubungi Customer Service (CS) dari aplikasi tersebut.

Nah, ada aplikasi yang responnya cepat, tetapi ada juga yang lambat. Kalau responnya lambat, biasanya kita yang akan rugi, karena biasanya kita cenderung akan ditinggalkan oleh pelanggan.


2. Dihutang oleh pelanggan 


Tidak bisa dipungkiri hutang pasti akan terjadi. Ini seringkali dilakukan oleh pelanggan yang membeli lewat WA. Apalagi di lingkungan desa, hutang akan lebih mudah dilakukan warganya.

Baca Juga: Memulai Bisnis dengan Berjualan Pulsa


3. Pelanggan beli lewat WA, salah nomor, dan tidak mau bayar lagi 


Ini, dalam waktu singkat saja, berdasarkan pengalaman, saya bisa rugi hingga enam kali transaksi gara-gara transaksi lewat WA. Ada yang berkata pulsa atau data belum masuk, padahal di aplikasi sudah tertulis "transaksi berhasil".

Ada pelanggan yang minta data atau pulsa via WA, minta dalam kondisi buru-buru dan tanpa menyebutkan nomor handphone. Kita biasanya otomatis langsung mengisi ke nomor WhatsAppnya pelanggan tersebut.

Tapi ternyata nomor WA pelanggan tersebut sudah tidak aktif. Atau nomor tersebut sudah dipakai pelanggan lain, sehingga meskipun "transaksi berhasil",  pelanggan yang tadi membeli data atau pulsa tersebut tetap tidak mau bayar.

Atau ada pelanggan yang sama seperti di atas, pelanggan minta buru-buru diisi pulsa atau data, ke nomornya dia. Ternyata nomor dia ada dua, ketika yang diisi bukan nomor yang dia maksud. Meskipun transaksi sudah berhasil, pelanggan juga tetap tidak mau bayar.


4. Mendikte nomor yang salah


Ini akan menjadi lebih rumit karena pelanggan tidak mau mengaku dan sulit karena memang tidak ada bukti. Padahal transaksi sudah berhasil, dan tidak mau bayar.


5. Hutang hingga berbulan-bulan dan berakhir tidak mau bayar


Sebenarnya masalah tersebut umum ditemukan di semua bisnis, apalagi bisnis yang biasanya dilakukan di desa, termasuk bisnis warung kelontong. Tapi, khusus untuk pulsa dan data, berikut beberapa tips untuk mengatasinya.


Lalu Bagaimana Mengatasi Kendala Itu?

 

Pulsa pasti akan selalu dibutuhkan



1. Jangan ragu untuk pilih dan ganti aplikasi 


Pilihlah aplikasi yang reviewnya bagus. Aplikasi dengan review yang bagus biasanya juga bekerja dengan baik.


2. Sampaikan bahwa kamu tidak menghutangkannya


Meski saya sendiri masih sering merasa kesulitan menghadapi masalah ini, apalagi atas nama kemanusiaan. Terkadang kasihan kalau melihat tetangga rumahnya gelap gulita dan bilang hutang token tapi tidak diberi.

Tetapi demi mangatasi hal tersebut, biasanya saya beri batas waktu. Yaitu antara 3-10 hari untuk membayarnya.

Baca Juga: Ini Waktu yang Tepat untuk Memulai Usaha dan 3 Alasannya!


3. Sampaikan agar pelanggan datang langsung


Ini bertujuan untuk mengurangi atau menghindari kesalahan nomor. Tetapi, jika pelanggan tetap tidak mau datang, sampaikan perjanjian bahwa masuk atau tidak masuk, pulsa atau data tersebut, wajib dibayar oleh pelanggan.


4. Sediakan alat untuk mencatat nomor pelanggan


Ini selain dapat dijadikan bukti tertulis, juga bermanfaat untuk merekap penjualan


5. Tagihlah dengan baik-baik


Jangan terbawa emosi jika ada yang berhutang dan itu berlarut-larut. Tagih dengan baik-baik dan beri tenggat waktu.

Nah, itu dia kendala-kendala yang akan dihadapi jika membuka usaha pulsa di desa. Jika kamu relate sebaiknya persiapkan diri dahulu.

Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.