Ini Waktu yang Tepat untuk Memulai Usaha dan 3 Alasannya!

Bisnis mahasiswa (sumber gambar: pixabay.com)

Bisnis mahasiswa (sumber gambar: pixabay.com)

Like

Banyak orang yang masih ragu dalam memulai bisnis atau usaha karena banyak alasan. Keraguan itu membuat tidak sedikit orang yang akhirnya tidak jadi memulai usaha. Memangnya, kapan waktu yang tepat untuk memulai bisnis?

Biasanya, ada banyak orang yang bertanya, kapan sih waktu yang tepat untuk memulai usaha? Kapan saat yang pas untuk memulai sebuah bisnis? 

Mungkin bagi kamu yang saat ini mengalami, maka kamu bisa termasuk orang yang beruntung. Sedangkan, bagi yang sudah melewatinya, tetap ada caranya kok, meskipun tidak gampang. Hey, bukankah hidup ini memang pada dasarnya tidak mudah?


Kapan waktu yang tepat untuk memulai bisnis?

 

Kapan ya memulai usaha? (canva)

Kapan ya memulai usaha? (canva)

Ternyata, waktu yang paling tepat untuk memulai sebuah usaha adalah ketika masih menjadi mahasiswa. Ada tiga alasan yang mendasarinya.

Pertama, fokus kamu ketika kuliah intinya adalah absen. Memang kamu datang memperhatikan penjelasan dosen. Kamu mencatat segala omongannya, sampai dengan huruf-hurufnya kamu salin persis.

Kamu tidak melepaskan pandangan dari beliau yang berdiri di panggung, Bahkan, untuk sekadar buang air kecil saja, kamu tidak mau izin, ditahan saja sampai kuliah selesai. 


Sebegitu perjuanganmu untuk mengikuti kuliah, akan sia-sia belaka tatkala kamu tidak absen. Ketika ada absen manual yang beredar satu persatu, tetapi kamu tidak mengisinya. Tidak tanda tangan di situ, maka kamu dianggap bolos.

Begitu pula ketika dosen memanggil namamu, kamu diam saja, itu juga sama. Absen menjadi penilaian penting bagi masa depan pendidikanmu di kampus tersebut. 

Baca Juga: Ini Hal yang Perlu Kamu Lakukan untuk Memulai Bisnis Baru dari Rumah

Kedua, alasan yang mendasari bahwa kamu mestinya buka usaha ketika masih mahasiswa adalah pekerjaanmu selain kuliah, adalah mengerjakan tugas. Nah, tugas ini bisa diatur pengerjaan dan waktunya.

Apalagi bagi kamu yang berada di jurusan sosial, tugas-tugas tidak seberat yang di jurusan eksak. Terus, yang jurusan eksak, apakah tidak bisa membuka usaha? Oh, bisa juga, asal harus lebih pandai lagi mengatur waktu karena biasanya waktu lowongnya tidak terlalu banyak. 

Ketiga, karena kamu masih mahasiswa, maka tanggunganmu tidak sebanyak yang sudah berkeluarga. Kan kamu masih mahasiswa, belum menikah, tidak punya pacar, jadi fokus hidupmu memang lebih ke diri sendiri.

Ketika kondisi itu, maka kamu akan lebih bebas untuk berbisnis atau membuka usaha. Bandingkan dengan yang sudah menikah, harus konsultasi dan komunikasi terus dengan pasangan. Itupun tidak langsung jadi, kadang harus bertengkar dulu. Setelahnya, ya, tetap belum mencapai kata sepakat. Lah!


Mengapa mahasiswa cocok membuka usaha?

 

Mahasiswa (canva)

Mahasiswa (canva)

Masih ingat dong dengan sejarah kita? Pergantian rezim di negeri ini ternyata memang salah satunya karena mahasiswa. Tahun 1998, Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden Republik Indonesia.

Gelombang mahasiswa yang luar biasa, bahkan hingga sampai ke gedung DPR/MPR, maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa adalah sosok yang penting dan fundamental di dalam masyarakat. 

Menyandung status seperti itu, hendaknya mahasiswa memang tidak diam berpangku tangan. Apalagi melihat kondisi ekonomi masyarakat saat ini yang harus ditingkatkan atau dibuat lebih sejahtera. Salah satu jalan yang tepat adalah dengan membuka usaha. 

Saya menulis ini tentunya tidak sekadar teori belaka. Pada semester 5, waktu saya kuliah di UGM, bersama dua teman satu kelas dan angkatan membuka usaha jasa desain presentasi dengan Powerpoint. Tepatnya pada tahun 2005, usaha itu berdiri dengan mengambil nama dari huruf depan kami bertiga. 

Dua teman saya itu memang cukup ahli di bidang komputer dan desain grafis. Mereka bisa membuat desain-desain presentasi yang ciamik, bahkan dengan animasi yang sangat memanjakan mata.

Pelanggan pertama dari kampus UGM, tepatnya di jurusan S2 Teknik. Desain presentasi yang dipesan cukup banyak, mencapai 100 slides. Ternyata, untuk acara perpisahan. 

Baca Juga: 7 Ide Bisnis dari Rumah dengan Modal Rendah

Sebelum lulus, usaha itu akhirnya ditutup. Hal ini karena salah seorang di antara kami memutuskan untuk keluar. Dia menganggap usaha tersebut tidak banyak menghasilkan dan hanya membuang waktu.

Nah, tinggal berdua saja. Usaha tersebut tetap diteruskan. Alhamdulillah, dapat langganan tetap, seorang pembicara publik terkenal dari Jogja. 

Begitu lulus, usaha tersebut benar-benar bubar. Kami berdua menempuh jalur hidup yang berbeda, meskipun yah, sempat bertemu lagi dan bergabung untuk membuat bisnis yang lainnya. 

Dari usaha yang saya jalankan tersebut, saya bisa belajar banyak hal bahwa memang sangat cocok usaha dibuka ketika mahasiswa. Bisnis bisa menjadi pengisi waktu yang efektif bagi para mahasiswa.

Yah, daripada main game online terus-menerus, nongkrong di kedai kopi berjam-jam tidak produktif, pacaran tanpa niat untuk menikahi atau sekadar having fun saja, akhirnya yang ada malah penyesalan ketika sudah lulus. Kok tidak buka usaha dari dulu ya? 

Begitu pula, dunia mahasiswa itu sangat luas, bisa menjangkau ke semua kalangan. Adanya bisnis yang disandang mahasiswa tersebut, membuatnya berjuang dan keluar dari zona nyaman.

Saya pernah punya beberapa teman yang kerjaannya dari kost, kampus, warung makan, warnet, begitu terus berputar bagaikan lingkaran setan.

Teman yang dikenal pun cuma yang duduk satu bangku. Tidak kenal adik angkatan, kakak angkatan, bahkan beda jurusan. Sudah terlalu nyaman menjadi mahasiswa yang super tertutup. 

Tentunya, hal tersebut sangat tidak bagus. Mahasiswa perlu membangun channel-channel khusus yang berguna untuk masa depannya. Kenal banyak orang, membuat pribadi mahasiswa tersebut makin berkembang juga.

Kemampuan berkomunikasinya meningkat, dan skill with people juga makin tinggi. Jika toh nanti, bisnis tersebut terpaksa ditutup, sudah punya jejaring yang bisa digunakan untuk menjemput rezeki. 

Mahasiswa dikenal sebagai tukang demo. Seperti di salah satu kota di Sulawesi ini, hanya beberapa gelintir mahasiswa saja sudah berani menggelar aksi unjuk rasa. Meminta kesediaan mahasiswa-mahasiswa lain untuk bergabung. Nyatanya, dicuekin saja tuh.

Kalau sudah terkenal sebagai agen reformasi dulu, agen perubahan, agent of change, nah, sekarang buktikan merahmu, eh, buktikan kiprahmu!

Mulai membuka usaha untuk diri sendiri terlebih dahulu, memanfaatkan waktu yang ada, Insya Allah, makin berkembang bisnis nanti, bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat juga. Tentu, keluarga juga ikut dong. 

Baca Juga: Ini Alasan Wanita Jangan Takut Memulai Usaha


Bagaimana jika usaha mengganggu kuliah?

 

Usaha mengganggu kuliah

Usaha mengganggu kuliah

Pertanyaan yang muncul kaitannya dengan membangun usaha waktu mahasiswa ini adalah, "Bagaimana jika usaha atau bisnis tersebut mengganggu kuliah? Bukankah orang tua sudah susah payah membiayai kuliah?"

Jawabannya, justru sang mahasiswa sendiri yang lebih tahu. Bagaimana caranya agar bisnis tidak mengganggu kuliah, itu yang harus dijawab melalui tindakan nyata. Kuliah untuk masa depan, bisnis juga untuk masa depan. Mestinya, tidak saling mengganggu bukan?  

Hampir saja terlupa, bagaimana dengan kamu yang sudah bukan lagi mahasiswa? Yang sudah berkeluarga, punya tanggungan, tetapi tetap punya keinginan untuk membuka usaha? Maka saran saya, perlu adanya kolaborasi.

Bukankah bisnis sekarang itu akan lebih cepat berkembang kalau bisa kerjasama dan saling mengisi satu sama lain. Nah, dari pertanyaan di paragraf ini, maka jawabannya adalah ajak mahasiswa untuk ikut berbisnis dengan kamu.

Apalagi jika kamu punya modal, kamu jadi investor, sementara mahasiswa tersebut yang akan menjalankan bisnisnya. 

Tidak ada yang sulit di dunia ini. Hal yang sulit justru ketika tidak dimulai sekarang juga. Tanpa terasa, misalnya kamu yang jadi mahasiswa sekarang, menyia-nyiakan waktu, tahu-tahu lulus, dan merasa tidak bisa apa-apa.

Itu yang sangat disayangkan. Lebih disayangkan lagi, menimpa banyak lulusan juga. Aduh, tepuk jidat deh! 

Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.