Mau Jadi Couplepreneur? Ini Kiat Sukses Bisnis Bareng Pasangan!

Buka usaha bareng pasangan? (Foto: pexels-cottonbro-studio)

Like

Membuka usaha bersama orang terdekat bisa  menjadi dua sisi koin, baik dan buruk. Apalagi jika orang tersebut adalah pasangan kita, bisa jadi masalah pribadi terbawa ke ranah usaha. Hmm, tapi ada kiatnya kok kalau mau usaha bareng pasangan.

Dimulai dari pertemanan biasa antara seorang pemuda dan seorang pemudi yang sedang penuh dengan kreativitas. Mereka membangun kerja sama untuk bisnis kecil-kecilan.

Meskipun masih kecil, tapi mereka tekuni hingga akhirnya cinta lokasi itu terbangun. Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk menikah.

Sepasang anak muda yang masih muda, kreatif dan penuh energi ini terus bergiat untuk tetap menekuni bisnis yang sudah dirintis dari awal.

Namun, tentu couplepreneur sebelum dan sesudah menikah berbeda. Ketika telah memasuki pernikahan, tugas, wewenang dan pembagian profit itu jadi berbeda, apalagi saat sudah serumah.


Couplepreneur Istilah Sejak Kapan?



Sejarah dari adanya couplepreneur itu dimulai pada tahun 1998 yang dilansir oleh Nicole Tores. Lalu berubah menjadi co-preneurs  pada tahun 2014.

Merujuk pada data dari Nicole Tores, dikatakan bahwa di Amerika Serikat terdapat 3 juta co-preneurs dari total 22 juta perusahaan.

Baca Juga: Bisnis dengan Pasangan, Why Not?

Dalam sebuah artikel Neale Godfrey Business of Love, couplepreneurs telah mencapai 400 ribu start di Amerika Serikat. Cukup tajam peningkatannya, bukan?

Yuk kita bahas lebih couplepreneur lebih dalam.


Tapi, Apa Sih Arti Couplepreneur Sebenarnya?


Ini adalah istilah untuk pasangan suami-istri yang bekerja bersama sebagai mitra dalam pengembangan bisnis atau usaha.

Ada dua kemungkinan untuk couplepreneur ini. Sepasang muda-mudi yang bertemu dan bekerja di suatu perusahaan, tapi punya pekerjaan sampingan atau bisnis bersama.

Hal yang lainnya, sejak awal pemuda dan pemudi itu  telah membentuk usaha kecil-kecilan dan akhirnya ingin menikah lalu terbentuklah couplepreneur .

Meskipun cara terbentuknya couplepreneur itu dapat berbagai cara, tapi harus ada kesepakatan yaitu pre marital agreement dan jika sudah menikah, post marital agreement..

Kesepatakan dalam pre marital itu misalnya;
  1. Bentuk badan usahanya apa, PT atau CV
  2. Rekening bank atas nama  PT atau CV untuk mengeluarkan invoice pembayaran
  3. Biaya operasional, misalnya gaji 
  4. Pembagian profit kapan dan berapa porsinya (sesuai dengan kepemilikan)
Semua poin di atas harus dibicarakan bersama supaya ke depannya tidak terjadi keretakan setelah jadi suami istri. 

Jika sesuai dengan kesepatakan  bersama, mereka dapat mengembangkan bisnis dengan lebih baik. Jika tidak sesuai dengan kesepakatan dan terjadi masalah, harus ada solusi untuk diteruskan atau dihentikan.


Manfaat Couplepreneur


1. Saling bertukar pikiran


Memiliki partner yang kita kenal dengan baik, apalagi sudah menjadi suami atau istri, tentu lebih mudah berdiskusi dan bertukar pikiran untuk mengambil keputusan yang pelik dalam bisnis.


2. Meningkatkan akuntabilitas


Jika dua orang bersepakat untuk mencapai tujuan bisnis dan pengembangannya, maka partner  bisnis kita pasti membantu untuk bertanggung jawab dalam memajukan bisnis yang dibangun bersama.


3. Dukungan finansial, emosional dan professional


Dalam hal genting atau sulit, kita perlu bantuan orang yang paling dekat tapi terpecaya. Satu-satunya adalah partner bisnis yang bantu memberikan solusi dan meringankan beban kerja baik secara finansial dan lainnya.


4. Memperbesar peluang bisnis


Memiliki teman bisnis yang kredibel yaitu suami atau istri tentu memberikan peluang yang besar untuk membangun jaringan profesional yang bantu pertumbuhan perusahan.


5. Meningkatkan produktivitas


Meskipun sebagai couple, pekerjaan yang dilakukan bersama-sama jauh lebih mudah diselesaikan apabila keduanya punya passion yang sama dalam bidang bisnisnya. 

Tentu saja jika bidangnya lain, hanya bisa support satu atau dua kesempatan saja.


Tantangan Couplepreneurs


1.  Pisahkan pekerjaan dari rumah


Bedakan antara pekerjaan di kantor dengan pekerjaan di rumah. Setiap kali sudah di rumah, masing-masing tidak membawa masalah atau pembicaraan ke rumah. 

Tentukan waktu kerja dan waktu untuk bersama-sama di rumah sebagai suami-istri.


2. Mencari waktu untuk merawat pernikahan


Di luar waktu kerja,  Anda berdua harus meluangkan waktu untuk tetap romantis sebagai pasangan. Jangan berubah menjadi pasangan yang dingin dan transaksional.  

Berikan batasan saat kencan anda tidak boleh bicara soal pekerjaan.


3. Cari perspektif dan penasihat eksternal


Couplepreneur tidak boleh hidup dalam ruang sempit dan bergaung, saling memperkuat persepsi satu dengan yang lainnya.

Tanpa mengevaluasi baik dari segi pengembangan produk bisnis atau keuangannya. Mencari tenaga ahli dari luar sebagai orang yang bisa evaluasi secara objektif.


Kiat Sukses Couplepreneur


Untuk dapat suksesnya usaha couple preneur, perlu hal-hal seperti ini:
  1. Dalam cinta mampu membangun rumah tangga yang kuat, demikian juga dalam bisnis, dua orang yang punya fondasi cinta mampu menciptakan kebermanfaatan lingkungan
  2. Keunikan dan terobosan dari usaha yang mengikat keduanya supaya tetap produktif dan energetic
  3. Komunikasi yang terbuka dan saling mendukung bukan menyalahkan satu dengan yang lainnya.
  4. Kedisiplinan dalam membangun usaha antara suami istri harus diterapkan.  Jangan sampai kedisiplinan kendor karena suami malas sudah ada istrinya, demikian juga sebaliknya.
Be-emes sudah yakin mau menjalankan couplepreneur?

Punya opini atau artikel untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.