Sasar Pasar Komunitas Muslimah, Industri Produk Skincare Aman Makin Berekspansi (dokpri)
Likes
Siapa sih yang enggak mau tampil cantik dan menarik, Be-emers? Memang sudah jadi kodrat manusia dan dambaan perempuan untuk tampil paripurna. Enggak heran, kosmetik khususnya produk skincare menjadi barang mutlak bagi para Muslimah.
Apalagi nih pasar kosmetik di Indonesia terus menunjukkan geliatnya. Menurut data dari portal data pasar dan konsumen internasional Statista, pasar Industri Kosmetik Indonesia tumbuh sebesar 5.91 persen per tahun, termasuk di dalamnya produk perawatan kulit (skincare) dan personal care.
Apalagi nih pasar kosmetik di Indonesia terus menunjukkan geliatnya. Menurut data dari portal data pasar dan konsumen internasional Statista, pasar Industri Kosmetik Indonesia tumbuh sebesar 5.91 persen per tahun, termasuk di dalamnya produk perawatan kulit (skincare) dan personal care.
Eits, tapi kita sebagai konsumen hendaknya juga harus lebih cermat dalam memilih produk-produk perawatan wajah yang aman.
Jangan sampai tergiur iming-iming bahkan hingga terbuai dengan penawaran janji untuk tampil cantik dengan cara yang lebih instan. Salah-salah, bukannya cantik, malah sebaliknya, kulit wajah malah menjadi break out atau rusak.
Jangan sampai tergiur iming-iming bahkan hingga terbuai dengan penawaran janji untuk tampil cantik dengan cara yang lebih instan. Salah-salah, bukannya cantik, malah sebaliknya, kulit wajah malah menjadi break out atau rusak.
Berangkat dari keprihatinan inilah yang mendorong sepasang suami istri dr. Nur Achmad Fauzi, MM dan dr. Adestiya Iskandar, MM meluncurkan produk skincare alami, dengan klain sehat dan tidak ada efek ketergantungan dengan label Mahveen Natural Skincare pada tahun 2017.
Menurut Founder sekaligus CEO Mahveen, dr. Nur Achmad Fauzi, ia kerap menemui pasien yang datang di klinik kecantikannya dalam kondisi wajah yang rusak seperti adanya indikasi Ochronosis, Dermatitis Perioral, dan juga Acne Induce Steroid. Kok seram ya dengarnya?
Menurut Founder sekaligus CEO Mahveen, dr. Nur Achmad Fauzi, ia kerap menemui pasien yang datang di klinik kecantikannya dalam kondisi wajah yang rusak seperti adanya indikasi Ochronosis, Dermatitis Perioral, dan juga Acne Induce Steroid. Kok seram ya dengarnya?
Gangguan kulit wajah semacam ini menurutnya disebabkan akibat penggunaan krim abal-abal yang mengandung zat berbahaya diantaranya merkuri atau bahkan zat pemutih pakaian. Rata-rata produk krim tersebut tidak ada ijin dari BPOM.
Menurut dr. Fauzi yang menekuni bisnis kecantikan sejak tahun 2014, belum banyak pilihan produk skincare yang aman dan bisa digunakan dalam jangka panjang.
Dari keresahan ini mereka mencoba meriset produk skincare yang alami, aman, sehat dan bisa dipakai jangka panjang, tanpa perlu khawatir adanya efek ketergantungan.
Dari keresahan ini mereka mencoba meriset produk skincare yang alami, aman, sehat dan bisa dipakai jangka panjang, tanpa perlu khawatir adanya efek ketergantungan.
Kemudian barulah pada tahun 2017, lahirlah produk skincare natural sebagai solusi atas maraknya penyalahgunaan produk skincare yang tidak aman. Tiga tahun berselang, tahun 2020, produk skincare tersebut lalu di rebranding menjadi Mahveen Natural Skincare.
Edukasi Produk Skincare Aman Lewat Komunitas Muslimah
Mahveen adalah sebuah produk skincare yang memiliki grade cosmeceutical, yaitu produk kosmetik (cosmetic grade) yang memiliki manfaat seperti obat (pharmaceutical grade).
dr. Fauzi, mengakui bahwa bisnis skincare saat ini memang sangat kompetitif. Merujuk data BPOM, dalam lima tahun terakhir, tercatat sebanyak 411.410 ijin edar produk kosmetik yang dikeluarkan.
Pada Juli 2022, jumlah perusahaan di industri tersebut naik hingga 20,6 persen dibanding tahun sebelumnya. Termasuk UMKM di industri tersebut yang naik signifikan sebesar 83%.
Pada Juli 2022, jumlah perusahaan di industri tersebut naik hingga 20,6 persen dibanding tahun sebelumnya. Termasuk UMKM di industri tersebut yang naik signifikan sebesar 83%.
Oleh karena itulah, butuh strategi dan mapping pasar yang cermat. Brand yang sejak pandemi telah memperluas jangkauan pemasaran secara daring, kini di masa endemi, lebih fokus pada solusi perawatan wajah melalui edukasi dan membangun komunitas.
Dalam strategi pemasaran pihaknya menyasar segmen yang super niche yaitu Muslimah. Brand ini tidak hanya menjual produk melainkan menawarkan Muslimah untuk bergabung di komunitas.
Melalui komunitas mereka rutin mengadakan seminar maupun zoominar yang bertujuan untuk mengedukasi para Muslimah (wanita pada umumnya) agar melek skincare, dan terhindar dari bahaya krim abal-abal dan racikan yang tidak terstandar.
Melalui komunitas mereka rutin mengadakan seminar maupun zoominar yang bertujuan untuk mengedukasi para Muslimah (wanita pada umumnya) agar melek skincare, dan terhindar dari bahaya krim abal-abal dan racikan yang tidak terstandar.
Iamenyebutkan, komunitas yang pernah bekerja sama diantaranya adalah niqabsquad, sisterstilljannah, deen academy, dan lain sebagainya.
Semakin beragam dan kreatif yang teknik pemasaran yang digunakan oleh brand skincare, Be-emers!
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.
Semakin beragam dan kreatif yang teknik pemasaran yang digunakan oleh brand skincare, Be-emers!
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.
Komentar
23 Dec 2023 - 01:17
Inspiratif sekaliii