Heboh Ed Sheeran Bagi-bagi Vinyl di Pasar Santa, Intip Peluang Bisnis Kaset dan Vinyl!

Ed Sheeran berfoto dengan penggemar di Pasar Santa. (Dok. Instagram: @jajankaset)

Like

Netizen dibuat heboh ketika melihat penyanyi yang terkenal dengan lagu Photograph, Ed Sheeran, di kawasan Pasar Santa.

Kedatangannya jadi kejutan bagi para pedagang, karena tak hanya berkunjung Ed juga sekaligus memberikan piringan hitam (vinyl) yang sudah dirinya tandatangani ke beberapa record store di sana.

Ed memberikan piringan hitam album Divide yang menghantarkan namanya menjadi seorang penyanyi kenamaan asal negeri Ratu Elizabeth. Aksi tersebut merupakan bentuk perayaan albumnya yang ke-7 tahun.

Baca Juga: Viral di Medsos, Suami Nonton Konser Taylor Swift Pakai Baju Bertuliskan Budget Anggaran

Ed Sheeran telah melaksanakan konsernya di Jakarta International Stadium (JIS), tanggal 2 Maret lalu. Dalam kunjungannya ke Pasar Santa, Ed Sheeran juga membeli salah satu album dari band indie kenamaan Indonesia, White Shoes and The Couples Company (WTSACC).


Dirinya mengaku sudah mengincar vinyl itu sejak lama. Ed juga sempat bercerita kalau dia lagi mengoleksi beberapa vinyl dan kaset beberapa tahun ke belakang.

Maraknya Kembali Kaset dan Vinyl di Pasaran

Bisnis kaset dan vinyl mulai ramai kembali di pasaran setelah pandemi. Banyak band yang kembali memproduksi albumnya dalam format fisik.

Selain dijadikan sebuah memorabilia karya bagi para musisi, ternyata keuntungannya juga cukup menggiurkan.

Jika Gen-Z lebih memilih  mendengarkan musik dari layanan streaming online seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube.

Generasi 90-an lah yang lebih menyukai mendengarkan musik melalui kaset. Generasi ini juga cenderung senang mampir ke toko musik untuk sekedar mendengar dan merekam ulang musik-musik hits kala itu.

Kini, tren kembali ke era 90-an, banyak anak muda yang kembali mengapresiasi rilisan fisik. Mereka menganggap kaset atau vinyl mempunyai ciri khas suara yang tidak bisa didapatkan dari platform musik online.

The Adams, band asal Institut Kesenian Jakarta (IKJ) juga mereproduksi vinyl untuk 3 albumnya. Sistem pembelian yang dilakukan secara pre-ordernya langsung terjual ludes hanya dalam beberapa menit saja.

Bahkan ada yang menjual kembali bundling paket tiga piringan hitam tersebut dengan nominal fantastis hingga 20 juta rupiah.

Bisnis yang Menjanjikan

Saya pernah mewawancarai salah seorang pelaku bisnis kaset dan vinyl di Kota Semarang. Dirinya mempromosikan kaset dan vinyl via online melalui e-commerce dan membuka lapak di beberapa event.

Berdasarkan pengalaman narasumber tersebut, banyak customer luar negeri yang memesan kaset melalui platform online.  Harga jualnya juga lebih tinggi untuk pasar luar negeri.

Sementara untuk pasar dalam negeri, kedua jenis barang ini juga punya peminat yang sedang bertumbuh pesat. Kisaran harga kaset dan vinyl tidak bisa dipatok rata.

Baca Juga: Terkuak! Geng Tai Binus: Kekerasan dan Keterlibatan Anak Artis

Semua tergantung pada tingkat kelangkaan dan peminat customer pada rilisan tersebut. Dirinya mengatakan bisa mendapatkan omzet hingga 20-30 juta perbulan.

Kaset dan vinyl punya nilai sentimentil bagi sebagian orang. Makanya tidak heran barang-barang ini jadi bahan koleksi tidak hanya untuk musisi, tetapi juga penggemar setia.

Belum lagi kaset dan vinyl yang sudah ditandatangani oleh musisinya, harganya bisa meningkat beberapa kali lipat.

Perlu Jatuh Cinta Kepada Musik untuk Menjalankan Bisnis Ini

Sebelum tergiur dengan keuntungan yang dapat diperoleh dari bisnis ini, Be-emers harus tahu pasti kalau model usaha ini berawal dari kesukaan.

Hal yang paling memakan waktu bagi orang yang bergelut di bisnis ini adalah waktu untuk ngulik lagu.  Ada beberapa band yang punya market yang luas, contohnya Dewa 19.

Harga kaset dan vinyl album band ini rata-rata tidak terlalu tinggi, tetapi perputaran barangnya cepat. Di sisi lain, ada kaset dan vinyl yang punya market yang relatif lebih kecil, tetapi punya harga jual yang selangit.

Selain itu, kalau Be-emers hendak memulai usaha ini tentunya pengetahuan dan referensi musiknya harus cukup luas.

Customer pasti akan banyak bertanya terkait produk serupa yang sesuai dengan selera musiknya. Cara penjual melayani customer jadi poin penting dalam menjalankan bisnis ini.

Banyak kaset ataupun vinyl bootleg — sebutan untuk kaset yang tidak diproduksi dalam cetakan aslinya — sebagian penjual kadang berbohong tentang hal ini untuk mendapatkan keuntungan lebih.

Pelanggan biasanya tidak akan melakukan repeat-order kepada penjual dengan tipe ini.

Gimana Be-emers tertarik dengan bisnis yang satu ini?


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Punya opini atau artikel untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".

Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!

Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung!