Ikebana: Seni Merangkai Bunga yang Bermakna Keselarasan di Antara Langit, Bumi, dan Manusia

Ilustrasi Ikebana (Sumber gambar: Canva)

Like

Ikebana merupakan salah satu seni merangkai bunga yang terkenal dari negara Jepang atau yang kerap dijuluki "negeri matahari terbit".

Kata ikebana terdiri dari dua huruf kanji yakni ike, yang berarti hidup dan hana, yang memiliki arti bunga. Dengan kata lain ikebana memiliki makna merangkai bunga agar tampak hidup. 

Di Jepang, ikebana menyiratkan filosofi yang melambangkan keselarasan antara langit, bumi, dan manusia. Ikebana memiliki tiga prinsip yakni ten, yang berarti langit, hito, yang berarti manusia, dan chi, yang berarti tanah yang melambangkan kehidupan. 
 

Ilustrasi Ikebana/Canva


Ikebana tidak hanya menggunakan jenis-jenis bunga di musim tertentu, namun pada rangkaiannya juga ditambahkan tanaman atau benda lainnya untuk menonjolkan bentuk bunga yang berbeda.

Baca Juga: Mengenal Ikigai, Konsep Hidup Bahagia ala Orang Jepang


Pembeda antara seni merangkai bunga ikebana dan merangkai bunga ala barat yakni dari estetika kuantiti bunganya. 

Ikebana menggunakan estetika pengurangan atau menciptakan ruang antara bunga dan tumbuhan untuk menonjolkan keindahan asimetri melalui estetika substraksi.

Sedangkan jika rangkaian bunga ala barat menggunakan estetika penjumlahan yang mana mereka menggunakan bunga secara melimpah untuk mengisi semua ruang. 
 


Sejarah Ikebana 

Awal mula seni ikebana berasal dari umat Buddha yang ingin mempersembahkan rangkaian bunga menjadi lebih indah.  

Baca Juga: Pusing Atur Uang? Yuk, Cobain Metode Atur Uang ala Jepang Bernama Kakeibo!

Gaya ikebana yang populer hingga saat ini diketahui dipopulerkan oleh seorang biksu pada pertengahan era Muromachi di tahun 1460.

Seni ikebana semakin populer selepas era Edo yang mana ekonomi di Jepang menjadi lebih stabil. 
 

Seni merangkai bunga ala Jepang/Canva

 



Ragam Gaya Rangkaian di Seni Ikebana 

Rikka (Bunga Berdiri) merupakan rangkaian bunga dengan gaya tradisional yang biasanya digunakan untuk acara perayaan keagamaan.

Keutamaan dari Rikka yakni shin, shin-kakushi, soe-uke, mikoshi, nagashi dan maeoki. Gaya Rikka menonjolkan keindahan bunga yang sudah mekar dan tanaman hijau yang tersedia di empat musim yang mengibaratkan gunung dan air. 

Shoka, merupakan gaya ikebana yang tidak formal tetapi masih termasuk ke dalam aliran tradisional. Shoka mengutamakan bentuk asli atau inner beauty dari tanaman dengan tiga unsur utama yakni shin (bunga sakura, bunga plum, bunga dogwood) , soe (bunga dahlia, bunga peony, dan bunga thistle, dan tai (bunga misty blue, bunga baby's breath, bunga burnet). Shoka mengekspresikan bentuk tanaman yang berakar di tanah dan tumbuh ke atas. 

Baca Juga: Optimisme Raih Cuan dari Saham ASII ditengah Sentimen Negatif yang Melanda

Jiyuka atau ikebana dengan aliran bebas. Jiyuka populer setelah perang dunia kedua. Ciri khas jiyuka adalah diperbolehkan menggunakan kawat, logam dan batu secara bebas untuk bisa mengeksplorasi bentuk dan keindahan bunga yang ingin ditonjolkan. Gaya jiyuka sering digunakan untuk menghias ruang tamu pada rumah tradisional Jepang, serta sering dijadikan dekorasi ruang acara, panggung, dan jendela pertunjukan. 

Nah itu tadi penjelasan tentang seni merangkai bunga ikebana yang populer di Jepang. Merangkai bunga merupakan salah satu kegiatan positif yang memiliki banyak manfaat.

Salah satunya yakni bisa membantu menyegarkan pikiran dan jiwa lho bukan hanya bagi yang merangkai tetapi juga untuk penikmat rangkaian bunga. 

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.