Ilustrasi IHSG (Sumber gambar: Holopis)
Likes
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perlambatan dalam tiga hari perdagangan terakhir. Namun, sejumlah indikator teknis mengisyaratkan potensi untuk membalikkan tren tersebut pada minggu depan.
Dalam sesi sebelumnya, IHSG menutup turun sebesar 0,29% di level 7.288,81, menandai koreksi sebesar 0,68 persen dalam rentang waktu seminggu.
Tinjauan teknikal terhadap IHSG menunjukkan bahwa indeks telah mencapai wilayah jenuh jual, ditandai dengan pembentukan pola candle doji serta indikator RSI (Relative Strength Index) yang menunjukkan oversold.
Hal ini biasanya dianggap sebagai sinyal potensial untuk pembalikan arah, di mana pasar mungkin mengalami rebound setelah periode penurunan yang signifikan.
Baca Juga: Penurunan Saham Emiten Telekomunikasi: Tanda Bahaya atau Kesempatan Investasi?
Menurut analis dari Phintraco Sekuritas, ada kemungkinan IHSG akan menguji level pivot di sekitar 7.300 pada perdagangan Senin mendatang (1/4). Namun, tetap perlu diingat bahwa pergerakan pasar saham selalu melibatkan risiko, dan hasil aktual dapat bervariasi dari proyeksi teknis ini.
Dari sisi fundamental, investor domestik memperhatikan data inflasi yang akan dirilis di awal bulan. Inflasi memiliki potensi untuk menjadi katalis penggerak pasar, terutama jika angka-angka tersebut dapat mempengaruhi keputusan Bank Indonesia (BI) terkait kebijakan suku bunga.
Pada titik ini, para pelaku pasar berharap bahwa BI akan mempertimbangkan penurunan suku bunga sebagai respons terhadap inflasi yang berpotensi naik.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.