Darurat Pengangguran di Kalangan Gen Z, Ini Penyebab dan Solusinya!

Gambaran Gen Z. Sumber : https://id.pngtree.com/free-png-vectors/gen-z

Like

Berita mengenai banyaknya gen Z menganggur rasanya kerap kali mampir di linimasa kita. BPS menyebut, pada Agustus 2023 ada 9,9 juta dari 44,47 juta anak muda usia 15-24 tahun atau sekitar 22,25% yang tidak produktif.

Padahal kalau kita lihat, setiap tahunnya ada jutaan mahasiswa telah dinyatakan lulus dari perguruan tinggi. Bahkan, banyak diantara mereka lulus dengan predikat sangat memuaskan alias cumlaude.

Lantas, mengapa tingkat pengangguran begitu tinggi? 

Jangan buru-buru melabeli para gen Z sebagai ‘picky candidate’ duluan. Banyak hal yang melatarbelakangi sulitnya gen Z mendapatkan pekerjaan, diantaranya:
 


1. Ketidaksesuaian antara nilai akademik dengan praktek kerja di lapangan

Sering kita temui dimana nilai ijazah para gen Z bagus namun tidak sesuai dengan kemampuan kerja mereka.


Secara teori mereka luar biasa jago, tapi prakteknya kurang.  Faktanya, dalam bekerja, skill praktikal jauh lebih penting daripada teori, karena kita dituntut untuk bisa memecahkan masalah di dunia bisnis yang lebih kompleks daripada soal-soal di bangku kuliah kita. 

Baca Juga: Memahami Karakter Gen Z dan Solusi Menghadapi Tantangan Dunia Kerja

 

2. Ketimpangan antara jumlah lulusan dan ketersediaan lapangan kerja

Kebayang kan betapa banyaknya lulusan kita tiap tahunnya? Itu baru dari perguruan tinggi saja, belum termasuk tamatan SMA dan SMK.

Namun, perusahaan-perusahaan yang saat ini benar-benar membutuhkan karyawan baru tidak banyak. Kata kepala Bappenas, akan dibuka 12 juta lapangan kerja baru di tahun 2023 ketika blue economy diterapkan. Saya lulusan tahun 2024 pak, masa iya harus menunggu 6 tahun supaya bisa menghidupi diri saya?

 

3. Pengajaran di bangku kuliah/sekolah belum mampu menjawab kebutuhan industri

Kesulitan berikutnya adalah pelajaran yang diterima mahasiswa gen Z diklaim belum mampu menjawab kebutuhan industri saat ini. Pengajaran masih bersifat teoritis umum, tidak spesifik.

Baca Juga: Jenis Pekerjaan yang Cocok untuk GenZ!

Padahal, spesifikasi ilmu sangat dibutuhkan guna dapat bersaing. Semakin spesifik ilmumu, semakin dicari sama perusahaan.