Apa Alasan Perusahaan Besar Boikot Iklan di Facebook? 

Apa Alasan Perusahaan Besar Boikot Iklan di Facebook (Format: pixabay.com)

Like

Bulan Juli lalu, dikutip melalui Bloomberg Billionaires, saham Facebook mengalami penurunan. Hingga membuat Mark Zuckerberg bergeser dari peringkat ketiga daftar orang terkaya di dunia.

Namun saat ini Mark kembali lagi menempati posisi ke-3 orang terkaya di dunia setelah Jeff Bezos dan Bill Gates. Apa alasan dari perusahaan besar memboikot iklan di Facebook?

Yuk, simak ini ulasannya! 


Facebook Tidak Tegas 

Menurut Tirto.id, platform Facebook dinilai sebagai sarang dan tempat ujaran kebencian dan kejahatan terjadi. Hal ini juga dinilai oleh para perusahaan besar bahwa Facebook tidak memiliki langkah tegas untuk membasmi para penyebar hoax dan ujaran kejahatan.

Hal ini menjadi suatu ketakutan bagi brand jika produknya dinilai tidak peduli dan kooperatif dalam membasmi hoax juga.

Adapun perusahaan besar lainnya seperti Unilever, Pepsi, Cola-cola, North Face, hingga Bens & Jerry’s. Kampanye yang berjudul ‘ Stop Hate For Profit’ ini diselenggarakan juga oleh kelompok Hak Asasi Manusia di AS.

 

Pemilu AS 

Pemilu Amerika Serikat akan dilaksanakan segera pada tanggal 03 November 2020. Unilever setiap tahunnya memiliki anggaran hingga US$ 8 juta.

Namun, dikarenakan pemilu Wakil Presiden Eksekutif Media Global Uniliver, Media GLoba luis Di Cimo menyatakan bahwa dengan kondisi polarisasi dan pemilu yang akan berlangsung, Facebook perlu mengadakan penegakan yang efektif untuk menindaki perihal ujaran kebencian.

Untuk menghindari perkara yang bercampur dengan politik, maka sementara ini perusahaan besar tersebut menghindari untuk beriklan. Agar tetap menjaga nilai dari brand image produk mereka.

Belum lagi, belakangan ini dilansir melalui Inews.id, Trump membuat postingan yang cukup buruk yang berada di Twitter.

Sejak saat itu Twitter mengeluarkan peraturan akan menandai akun dan post yang memposting hal-hal yang berkaitan dengan ujaran kebencian dan SARA. Juga akun yang sering mencuitkan tweet yang menampilkan perilaku penuh kebencian memiliki potensi untuk ditangguhkan. 

Namun, berbeda halnya dengan Facebook. Mark memilih untuk tidak menanggapi hal tersebut. Menurut Mark jika hal tersebut tidak begitu membahayakan secara langsung maka, tidak perlu dihiraukan karena Facebook sendiri adalah platform yang menampung sebanyak mungkin ekspresi.
 
Ini dia kabar seputar Facebook, intinya semua bisnis dan perusahaan saat ini masih tetap membutuhkan Facebook sebagai wadah untuk beriklan. Kelihatannya Facebook penting sekali ya dalam dunia bisnis? Untuk itu mulailah belajar beriklan dari sekarang dan optimalkan bisnismu!
 
Jika kamu masih bingung ingin memulai bisnis apa, kamu bisa mencari banyak informasi di Bisnis Muda. Jangan lupa tetap update dengan perkembangan dan beragam informasi mengenai Start Up di Bisnis Muda.