Ekonomi Indonesia Minus 5,32 Persen di Kuartal II/2020, Akankah Membaik?

Cricis Illustration - Canva

Like

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua tahun 2020 ini minus hingga 5,32 persen. Besaran produk domestik bruto (PDB) di kuartal II/2020 hanya mencapai Rp3.687,7 triliun.

Kontraksi angka pertumbuhan ekonomi ini bahkan dinilai jadi yang terdalam setelah krisis moneter. Sebelumnya, tepatnya kuartal ketiga tahun 1998, perekonomian Indonesia berdasarkan PDB diketahui sempat merosot tajam sampai -13,7 persen lho, Be-emers.

Dari data BPS, kontraksi pertumbuhan tertinggi di sisi produksi dialami lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 30,84 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, ekspor serta impor barang dan jasa masing-masing mengalami kontraksi hingga 12,81 persen dan 14,16 persen.

Menurut Kepala BPS Suhariyanto, dikutip dari Bisnis.com, pandemi Covid-19 tidak bisa dipungkiri sangat berdampak terhadap perekonomian dalam negeri -bahkan dunia. Ia juga mengungkapkan kalau dampak pandemi ini bukanlah persoalan yang mudah.

 

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II/2020 - Image: Badan Pusat Statistik


Prediksi Kuartal Selanjutnya

Perlu diakui, adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) maupun lockdown di berbagai negara membuat aktivitas ekonomi mengalami sejumlah hambatan. Memasuki kuartal III/2020, dimana memasuki fase new normal, Suhariyanto menilai indikator ekonomi mulai membaik.


Hal itu terlihat dari sudah mulai berjalan kembali aktivitas ekonomi di sejumlah sektor. Meskipun, hal itu masih terjadi secara bertahap.

Sementara itu, dikutip dari laman Bisnis, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai peningkatan sektor riil dapat memicu perbankan meningkatkan penyaluran kredit. Hal itu tentunya diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi dalam negeri secara lebih cepat.

Selain itu, menurut penelitian McKinsey & Company, Indonesia digadang-gadang bakal jadi negara yang cepat pulih di kawasan Asia Tenggara. Dilansir dari Bisnis.com, pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2020 ini diprediksi akan tumbuh 4 persen.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menilai, kalau salah satu alasan percepatan pemulihan ekonomi di Indonesia adalah penerbitan izin operasional mobilitas dan kegiatan industri (IOMKI) di awal kuartal II/2020. Hal ini juga akan berpengaruh pada perbaikan Purchasing Manager’s index (PMI) selama 3 bulan terakhir.

Sedangkan peningkatan PMI di kuartal III/2020 juga dinilai bakal tergantung dari sektor manufaktur yang utilitasnya bisa meningkat secara signifikan nih. Adapun, sektor manufaktur dengan demand dari domestik yakni farmasi dan alat kesehatan serta makanan dan minuman.