Kelas Menengah Turun Kasta, Masalah Ekonomi atau Gaya Hidup?

Mengapa Kelas Menengah Mulai Merasa 'Turun Kasta'? Sebuah Analisis (Sumber gambar: Freepik)

Mengapa Kelas Menengah Mulai Merasa 'Turun Kasta'? Sebuah Analisis (Sumber gambar: Freepik)

Like

Hai, Be-emers!

Kelas menengah, yang selama ini dikenal sebagai kelompok dengan stabilitas ekonomi yang cukup kuat, belakangan ini menghadapi fenomena yang mengejutkan: banyak di antara mereka yang merasa seperti 'turun kasta'.

Ini bukan sekadar perasaan subjektif, tapi sesuatu yang nyata terjadi di tengah masyarakat kita. Lantas, apa sebenarnya yang menjadi penyebab dari fenomena ini?

Apakah krisis ekonomi yang mengguncang, atau gaya hidup yang tak terkendali?


Krisis Ekonomi yang Mengguncang

Tidak bisa dipungkiri, krisis ekonomi yang datang silih berganti memang telah memberikan dampak signifikan bagi kelas menengah.

Be-emers tentu tahu, pandemi COVID-19 adalah salah satu contohnya. Banyak sektor usaha yang terpuruk, lapangan kerja menyempit, dan pendapatan banyak keluarga menurun drastis. Ketika pendapatan turun, daya beli pun ikut melemah.


Baca Juga: Sudah Tahu Middle Income Trap yang Menjebak Kelas Menengah?

Sebagai akibatnya, banyak dari Be-emers yang harus merelakan gaya hidup mereka berubah. Mungkin harus beralih dari kebiasaan makan di restoran mahal menjadi masak sendiri di rumah, atau bahkan menunda rencana liburan tahunan.

Namun, krisis ekonomi ini tidak hanya berdampak langsung pada penghasilan. Inflasi yang meningkat, suku bunga yang naik, serta ketidakpastian pasar juga memberikan tekanan tambahan.

Kelas menengah yang biasanya punya cadangan finansial untuk menghadapi masa sulit, kini banyak yang harus 'menguras' tabungan mereka atau bahkan berhutang untuk tetap bertahan.