Cara Mengatur Keuangan di Masa Pandemi

celengan anak-anak

celengan anak-anak

Like

Di awal-awal pandemi banyak yang merasa kaget. Tak terkecuali aku.

Tiba-tiba beberapa teman dekat harus berubah hidupnya. Beberapa teman yang kutahu hidupnya sangat amat berkecukupan, harus berubah 360 derajat di musim pandemi ini.

Sektor  pariwisata termasuk hotel dan travel sepi. Banyak yang tiba-tiba harus gulung tikar. Tidak terkecuali beberapa teman yang hidup dari sektor pariwisata.

Bukan hanya sektor pariwisata, sektor hiburan pun sepi. Teman-teman yang menggantungkan hidupnya sebagai pekerja seni dan freelance harus menelan pil pahit. Adapun, terdapat beberapa kabar dari teman yang suaminya di PHK.

Pandemi ini benar-benar meluluh lantakkan semua sendi-sendi ekonomi. Jujur aku nggak bayangin teman-teman yang awalnya berkelimpahan tiba-tiba tidak ada penghasilan untuk beberapa bulan ke depan. Pun beberapa teman yang tiba-tiba di PHK, tidak ada pemasukan sama sekali, sementara biaya hidup harus terus berjalan.


Dengan kejadian pandemi ini, aku baru sadar pentingnya dana darurat. Selama ini jarang menyisihkan dana darurat. Kalaupun menabung sifatnya sebagai tabungan anak-anak yang kadang-kadang diambil jika ada perlu.

Teman-teman yang bisa survive saat ini adalah mereka-mereka yang mempersiapkan dana darurat. Jadi saat ada kejadian tidak terduga seperti ini mereka bisa memanfaatkan dana darurat untuk beberapa bulan ke depan. 

Tidak semua terdampak pandemi. Beberapa merasa tidak ada yang berubah di masa pandemi seperti beberapa karyawan kantor yang masih full menerima gaji.

Bahkan, beberapa diantaranya merasa menjadi hemat karena tidak harus mengeluarkan uang transport dan makan siang selama bekerja dari rumah atau sekolah dari rumah.

Aku sendiri alhamdulilah agak hemat selama pandemi karena tidak harus mengeluarkan uang transport ayah dan anak-anak selama pandemi. Sebagai gantinya, selisih uang transpot bisa dimanfaatkan untuk membantu saudara-saudara dekat yang terdampak pandemi selama beberapa bulan terakhir ini. 
 
Untuk bisa survive di masa pandemi ini, ada beberapa tips yang aku lakukan:
1. Berhemat dan tidak tergoda membeli barang yang tidak dibutuhkan.
2. Menabung dana darurat
3. Lebih sering memasak. Selain sehat juga hemat.
4. Hemat bukan berarti pelit. Tetap membantu mereka yang membutuhkan jika ada kelebihan dana.
5. Berusaha menambah penghasilan dengan ketrampilan yang dimiliki. Bisa membuat kue, menjadi penulis lepas atau membuat cindera mata yang bisa dijual. 
6. Membiasakan menabung sejak dini pada anak-anak dengan celengan. 

Semoga pandemi segera berlalu ya, teman-teman. Agar kehidupan bisa kembali normal. Yang di PHK bisa bekerja kembali, sektor pariwisata bisa dibuka kembali dan menyerap banyak tenaga kerja.