Negosiasi Gaji, Tips Dapatkan Pendapatan Impian!

Negosiasi gaji dapat menjadi tantangan tersendiri bagi para pelamar kerja. Sumber gambar: Adobe Express

Negosiasi gaji dapat menjadi tantangan tersendiri bagi para pelamar kerja. Sumber gambar: Adobe Express

Like
Mengharapkan gaji yang tepat bisa jadi tantangan tersendiri. Apalagi bagi lulusan baru yang sudah lama mendaftar kerja, tetapi baru pertama kali mendapat panggilan wawancara kerja. Ini membuat, seolah makan buah simalakama.

Dilewatkan sayang kesempatan emasnya, tidak dilewatkan kok kelewatan rendah gajinya dari yang diharapkan.
 
Selain itu, sulitnya mengharapkan gaji yang tepat terutama untuk lulusan baru juga bisa terjadi karena lulusan baru tidak memiliki pengalaman kerja, termasuk referensi gaji yang wajar.
 
Perusahaan sering kali tidak transparan tentang gaji dan kompensasi, juga merupakan faktor lain. Ini bisa membuat perbincangan gaji sulit untuk dilakukan, khususnya bagi lulusan baru.
 

 

Menentukan Gaji yang Tepat 

Tapi sebenarnya tidak seburuk itu. Para calon pegawai, termasuk lulusan baru dapat menentukan gaji yang tepat, atau paling tidak mendekati tepat. Yang bisa dilakukan dengan cara riset gaji dan menilai kemampuan diri.
 

1. Riset gaji

Riset gaji bisa dilakukan antara lain dengan mencari informasi ke beberapa sumber. Misalkan bertanya kepada teman, guru, atau karir dan pelayanan pengembangan untuk mendapatkan nasihat dan petunjuk, termasuk mengenai gaji.
 
Atau bisa juga dengan mencari informasi di media online atau aplikasi. Beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk mengecek kisaran gaji tersebut antara lain Glassdoor, Salaryexplorer, Gajimu.com.

 
 

2. Menilai kemampuan diri dengan tepat

Nilai kemampuan diri juga sama pentingnya dengan riset gaji. Jangan sampai kita menilai diri kita sendiri terlalu tinggi ataupun terlalu rendah, tetapi usahakan tepat.
 
Nilai diri sendiri yang tinggi dapat dicontohkan dengan memiliki kompetensi khusus, seperti bisa kemampuan berbahasa asing, memiliki pengetahuan teknik khusus yang sesuai dengan perusahaan yang sedang didaftari yang dibuktikan dengan sertifikat-sertifikat khusus, atau yang lain.
 
Nilai diri sendiri yang kurang misalnya adalah sebenarnya kita memiliki pengetahuan yang luas tetapi tidak spesifik. Atau bisa juga kita punya banyak pengalaman dari pekerjaan sebelumnya, tetapi pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan pekerjaan yang sedang didaftari saat ini.