Doom Spending, Konsumtif atau Masalah Emosional?

Like

Di samping itu, media sosial telah menciptakan standar hidup yang sering kali tidak realistis. Dengan melihat kehidupan glamor yang dipamerkan oleh influencer dan selebriti, Gen Z merasa perlu untuk menyesuaikan diri dengan gaya hidup tersebut, meskipun kemampuan finansial mereka belum tentu mendukung.

Hal ini menciptakan dorongan kuat untuk mengikuti tren dan memiliki barang-barang yang dianggap "must-have."

Namun, faktor psikologis dan emosional juga memainkan peran besar dalam perilaku doom spending. Seiring meningkatnya kesadaran tentang kesehatan mental, banyak dari mereka yang mencari pelarian cepat dari stres, kecemasan, atau bahkan rasa kesepian.

Belanja menjadi cara mudah untuk mendapatkan "dopamin rush"—sebuah sensasi sementara dari kepuasan yang dirasakan saat membeli sesuatu yang baru.

Baca Juga: Agar Terhindar dari Doom Spending, 3 Antisipasi Berikut Ini Bisa Dicoba!
 

Solusi Mengatasi Doom Spending

Untuk mengatasi doom spending, Gen Z perlu mulai menyadari bahwa perilaku ini bukanlah solusi jangka panjang untuk mengatasi kecemasan atau stres.


Sebaliknya, mereka perlu mencari cara yang lebih sehat untuk menangani tekanan hidup. Ini bisa dimulai dengan membuat perencanaan keuangan yang lebih disiplin, menetapkan prioritas belanja, dan berinvestasi dalam pengalaman atau kegiatan yang benar-benar mendukung kesejahteraan mental mereka.

Lebih jauh lagi, membatasi pengaruh media sosial juga bisa membantu mengurangi dorongan untuk berbelanja secara impulsif.

Dengan menyaring konten yang lebih positif dan menginspirasi, serta menjauhkan diri dari budaya perbandingan, Gen Z dapat lebih fokus pada apa yang benar-benar penting bagi mereka, daripada mengikuti tren konsumsi yang tidak berkelanjutan.

Nah jadi doom spending di kalangan Gen Z adalah fenomena yang mencerminkan hubungan kompleks antara konsumerisme dan kesehatan mental.

Meskipun belanja bisa menjadi pelarian dari tekanan hidup, ini tidak dapat menjadi solusi jangka panjang. Gen Z perlu memahami dampak finansial dan emosional dari perilaku konsumtif ini, serta menemukan cara-cara yang lebih bijaksana untuk menghadapi kecemasan dan stres.

Hanya dengan kesadaran dan upaya yang tepat, mereka bisa keluar dari siklus doom spending dan menuju kehidupan yang lebih sehat secara finansial dan emosional.













---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung