Investasi Reksa Dana, Kapan Waktu yang Paling Tepat?

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam investasi reksa dana. (Freepik.com)

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam investasi reksa dana. (Freepik.com)

Like

Hi Be-emers, tentunya sudah semakin akrab dengan investasi reksa dana bukan? Karena saat ini, reksa dana sudah menjadi salah satu pilihan populer di kalangan masyarakat Indonesia untuk berinvestasi. Terutama bagi kamu yang ingin mendiversifikasi portofolio tetapi males aktif mengelola investasinya.

Untuk kamu dengan kriteria tersebut, tepat pilih reksa dana. Karena reksa dana menawarkan kemudahan, likuiditas, serta potensi keuntungan yang menarik.

Meskipun demikian, tidak sedikit dari kita yang bertanya-tanya, kapan sih waktu yang tepat untuk mulai berinvestasi reksa dana?

Nah, kita akan membahasnya di sini. Mengenai apa saja faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam investasi reksa dana. Baik mengenai kondisi pasar, tujuan investasi, dan profil risiko. Hal tersebut untuk menentukan kapan saat yang paling ideal untuk memulai investasi reksa dana.

Baca Juga: Investasi Reksa Dana, Tips Menentukan Waktu yang Tepat


Pengertian Reksa Dana

Reksa dana adalah instrumen investasi yang mengumpulkan dana dari berbagai investor untuk kemudian diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam berbagai aset, seperti saham, obligasi, pasar uang, dan instrumen lainnya.


Untuk kemudian, keuntungan yang didapatkan akan dibagi sesuai dengan proporsi dana yang diinvestasikan oleh masing-masing investor.

 

Jenis-jenis Reksa Dana yang umum di Indonesia

1. Reksa Dana Saham

Untuk kamu, investor dengan profil risiko tinggi. Cocok menginvestasikan sebagian besar portofolionya dalam saham.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap

Investor dengan risiko menengah cocok investasi dalam obligasi.

3. Reksa Dana Campuran

Sedangkan kamu, investor dengan resiko menengah hingga tinggi, cocok untuk mengkombinasikan saham dan obligasi dalam portofolionya.

4. Reksa Dana Pasar Uang

Investasi pada instrumen pasar uang, seperti deposito dan surat utang jangka pendek. Cocok untuk investor dengan risiko rendah.

 

Faktor-Faktor Penentu Kapan Harus Berinvestasi

Selain profil resiko ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan waktu yang tepat dalam berinvestasi reksa dana, yaitu sebagai berikut:

1. Kondisi Pasar

Penting sebelum berinvestasi untuk memahami kondisi pasar. 

Bagi yang khawatir dengan volatilitas pasar, cocok menggunakan strategi Dollar-Cost Averaging (DCA). Investor secara berkala menginvestasikan jumlah uang yang sama tanpa memedulikan kondisi pasar. Strategi ini dapat membantu meredam dampak volatilitas pasar dan menjaga konsistensi dalam investasi.
 

2. Tujuan Investasi

Jika mempunyai tujuan jangka panjang, seperti mempersiapkan dana pensiun atau pendidikan anak, semakin cepat berinvestasi maka akan semakin baik. Hal tersebut agar investasi tumbuh secara eksponensial melalui compounding atau bunga berbunga.

Tetapi jika mempunyai tujuan jangka pendek atau menengah, investor harus lebih berhati-hati dalam menentukan kapan waktu yang tepat untuk memulai. Karena volatilitasnya yang tinggi, reksa dana saham, sepertinya kurang cocok untuk tujuan investasi yang hanya beberapa tahun. 
 

3. Profil Risiko

Untuk investor konservatif sebaiknya menunggu waktu yang aman untuk masuk ke pasar, seperti saat kondisi ekonomi stabil.

Namun, jika kamu merupakan investor yang toleransi risikonya rendah, reksa dana pasar uang bisa menjadi pilihan yang lebih baik karena stabilitasnya yang lebih tinggi dibandingkan reksa dana saham.
Mengenai kapan waktu terbaik untuk memulai investasi bagi tipe investor ini mungkin kapan saja, selama mereka merasa nyaman dengan risiko yang ada.
 

4. Kondisi Ekonomi dan Politik

Situasi ekonomi dan politik juga berpengaruh besar terhadap kinerja reksa dana. Maka melihat bagaimana kondisi ekonomi dan politik negara sangat penting adanya. Karena ketidakstabilan politik atau krisis ekonomi global bisa menimbulkan ketidakpastian di pasar, yang membuat harga saham dan obligasi turun.

Maka dari itu, jika kamu berinvestasi di reksa dana saham atau campuran, memperhatikan tren ekonomi global dan nasional sangat penting adanya. Hal itu guna menentukan waktu yang tepat untuk berinvestasi.


5. Tingkat Suku Bunga

Hal yang tak boleh luput dari pengamatan investor adalah tentang perubahan suku bunga oleh bank sentral. Seperti Bank Indonesia, karena BI mempengaruhi kinerja reksa dana. Saat suku bunga naik, imbal hasil dari instrumen berisiko rendah, seperti obligasi dan deposito, meningkat.

Sebaliknya, saat suku bunga rendah, reksa dana saham cenderung lebih menarik karena investor mencari instrumen dengan potensi imbal hasil yang lebih tinggi.