Pinjol atau Paylater? Pertimbangkan Hal Berikut Ini Sebelum Menggunakannya!

Pinjol atau Paylater? Pertimbangkan hal berikut ini terlebih dahulu. (Foto: Freepik.com)

Pinjol atau Paylater? Pertimbangkan hal berikut ini terlebih dahulu. (Foto: Freepik.com)


Saat ini, berbelanja menjadi begitu mudah dan menggoda. Ada slogan yang semakin menggema: belanja sekarang, bayar nanti. Kata-kata ini seperti undangan yang sulit ditolak, membuat siapa saja tergoda untuk meraih barang impian mereka tanpa harus berpikir panjang tentang pembayaran di awal.

Berbagai pilihan tersedia, mulai dari layanan paylater hingga pinjaman online. Keduanya membuka pintu kenyamanan bagi setiap pembeli, memberikan kemudahan dalam bertransaksi hanya dengan satu ketukan layar, seolah-olah kebutuhan untuk menunda keinginan tak lagi diperlukan.

Namun, benarkah semua ini baik? Sayangnya, kenyataan di balik kemudahan ini justru lebih kelam. Di berbagai pemberitaan di media sosial, cerita demi cerita muncul tentang mereka yang terjebak dalam pusaran utang, tak mampu melunasi cicilan yang kian menumpuk. Bagi banyak orang, ketidakmampuan membayar telah menjadi awal dari beban finansial yang terus membayangi.

Pilihan antara pinjaman online dan layanan paylater tergantung pada kebutuhan finansial spesifik, kemampuan membayar, serta tujuan penggunaan dana.

Baca Juga: Doom Spending, Konsumtif atau Masalah Emosional?
 

Pertimbangan Antara Paylater vs Pinjaman Online

Nah, berikut ini adalah beberapa pertimbangan untuk menentukan mana yang lebih cocok:

1. Bunga dan Biaya

Pinjaman Online: Umumnya memiliki suku bunga yang lebih tinggi, terutama untuk pinjaman jangka pendek. Beberapa platform bisa mengenakan biaya administrasi dan penalti keterlambatan yang cukup besar.


Paylater: Suku bunga paylater sering kali lebih rendah untuk pembelian tertentu, bahkan bisa bebas bunga jika dibayar tepat waktu. Namun, bunga tetap bisa menumpuk jika Anda terlambat membayar atau memilih cicilan lebih panjang.
 

2. Tujuan Penggunaan

Pinjaman Online: Biasanya cocok untuk kebutuhan mendesak yang membutuhkan dana tunai, seperti keadaan darurat medis, perbaikan rumah, atau biaya pendidikan.

Paylater: Cocok untuk pembelian konsumtif seperti gadget, tiket perjalanan, atau pakaian. Paylater lebih fleksibel untuk barang atau layanan yang biasanya tersedia di e-commerce.
 

3. Kemudahan dan Fleksibilitas Pembayaran

Pinjaman Online: Cicilan cenderung tetap setiap bulan, namun sering kali tidak terlalu fleksibel, dengan penalti besar jika terlambat.

Paylater: Lebih fleksibel karena ada opsi bayar nanti atau cicilan 3-12 bulan. Namun, beberapa layanan paylater punya aturan batas penggunaan yang bisa mempengaruhi riwayat kredit.
 

4. Dampak Terhadap Skor Kredit

Pinjaman Online: Bisa mempengaruhi skor kredit lebih signifikan jika terjadi keterlambatan atau gagal bayar.

Paylater: Jika digunakan dengan bijak dan dibayar tepat waktu, paylater bisa lebih aman untuk membangun riwayat kredit. Namun, pembayaran terlambat tetap bisa menurunkan skor kredit.