Tanggung Jawab Siapa? Memahami Fenomena Fatherless dan Konsekuensinya. (Foto Freepik.com)
Likes
Tanggung jawab siapa sebenarnya ketika kita berbicara tentang fenomena fatherless atau ketiadaan figur ayah dalam keluarga? Hal ini menjadi topik yang cukup kontroversial dan menarik untuk dibahas.
Banyak yang menyalahkan pemerintah, masyarakat, maupun individu atas kondisi ini. Namun, apakah benar tanggung jawabnya jatuh pada satu pihak saja?
Seiring dengan perkembangan zaman, fenomena fatherless semakin meningkat dan mulai menimbulkan konsekuensi yang cukup serius.
Ketidakhadiran figur ayah dalam keluarga dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan psikologis anak.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah cenderung mengalami gangguan emosional, rendahnya kinerja akademik, hingga perilaku menyimpang.
Baca Juga: Fenomena Fatherless, Bagaimana Dampak dan Cara Mengatasinya?
Bagaimana Peran Ayah dalam Tumbuh Kembang Anak?
Namun, apakah benar semua tanggung jawabnya jatuh pada ayah? Sebuah pertanyaan menarik untuk dipertimbangkan.Banyak faktor yang dapat memengaruhi ketiadaan figur ayah dalam keluarga, seperti kematian, perceraian, atau bahkan ketidakhadiran secara sukarela.
Dalam situasi yang kompleks seperti ini, tentu tidak bisa dipastikan siapa yang harus bertanggung jawab penuh atas fenomena fatherless.
Pemerintah mungkin memiliki peran yang cukup besar dalam hal ini. Kebijakan yang mendukung keluarga dan memberikan perlindungan terhadap hak-hak anak dapat menjadi langkah awal untuk mencegah fenomena fatherless semakin meluas.
Namun, kesadaran masyarakat juga tidak kalah pentingnya. Menyadari pentingnya peran ayah dalam keluarga dan memberikan dukungan moral serta sosial kepada mereka dapat menjadi langkah nyata untuk mengatasi masalah ini.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.