Jadi Korban Fatherless, Ini Dampaknya untuk Anak

Fenomena fatherless atau kondisi tanpa kehadiran ayah secara fisik maupun emosional bukan hal baru, tapi belakangan ini makin terasa relevansinya.

Generasi kita banyak yang ngalamin dampak besar dari kurangnya figur ayah di rumah, dan ternyata efeknya lebih dalam daripada yang kita kira.

Mengutip data dari UNICEF periode 2021, ada sekitar 20,9% anak-anak di Indonesia tumbuh dan berkembang tanpa kehadiran sosok ayah. Fenomena Fatherless ini disebabkan beberapa faktor, seperti perceraian, kematian, atau ayah bekerja jauh. Miris banget ya?

Yuk, kita bahas gimana fenomena ini bisa ngaruh ke kehidupan, pola pikir, bahkan masa depan gen z.
Kamu gen z kan?

 

Apa Itu Fatherless?

Sederhananya, fatherless adalah situasi di mana seseorang tumbuh tanpa kehadiran ayah. Bisa karena berpisah, perceraian, atau faktor lain yang bikin sosok ayah nggak hadir di kehidupan sehari-hari. Generasi sekarang lebih rentan ngalamin ini karena angka perceraian yang meningkat dan berubahnya gaya hidup.

 

Mengapa Fatherless Memunculkan Perasaan Kesepian?

Nggak cuma soal ngerasa sepi atau kehilangan, fatherless bisa bikin seseorang punya masalah psikologis yang serius.


Banyak penelitian yang nunjukin kalau anak-anak tanpa figur ayah cenderung ngalamin kecemasan, depresi, dan rasa nggak percaya diri yang tinggi. Sosok ayah yang biasanya jadi panutan juga hilang, bikin kita susah dapet arahan yang tegas.

 

Fatherless Menyebabkan Kesulitan Menjalin Hubungan?

Percaya atau nggak, fatherless bisa berpengaruh ke hubungan kita sama orang lain. Orang yang tumbuh tanpa ayah kadang kesulitan ngebangun kepercayaan sama pasangan atau teman dekat.

Baca Juga: Fatherless Generation, Bagaimana Solusi Menghadapi Kehilangan Figur Ayah?

Ada perasaan takut ditinggalin yang tertanam, dan ini bisa berdampak negatif ke kualitas hubungan kita, baik sekarang maupun di masa depan.

 

Fatherless Berdampak pada Prestasi dan Karir Anak?

Sosok ayah sering jadi motivator dalam hal pendidikan dan karier. Banyak dari kita yang kehilangan figur ayah jadi kurang terarah dalam menentukan tujuan hidup.

Ini juga bisa ngerembet ke prestasi akademik dan karier, karena nggak ada yang ngasih dorongan atau contoh nyata buat ngejar mimpi. Tanpa bimbingan langsung, kita lebih rentan buat bingung dan kehilangan arah.