5 Tips dan Trik Membuat SEO Plan yang Efektif untuk Pemula

Cara Membuat SEO Plan Efektif untuk Pemula (Sumber gambar: Freepik.com)

Cara Membuat SEO Plan Efektif untuk Pemula (Sumber gambar: Freepik.com)

Like

SEO adalah kependekan dari Search Engine Optimization. Sebuah ilmu optimasi website agar dapat tampil di urutan teratas halaman pertama Google. Ilmu ini sering diterapkan sebagai bagian dari strategi digital marketing. 

Hal ini wajar mengingat SEO mampu menawarkan pebisnis banyak manfaat. Salah satunya adalah SEO yang mampu memberikan return on investment maksimal dengan modal yang minimal.

Manfaat SEO seperti ini, bahkan jauh mengungguli metode lainnya yang hampir mirip, yakni SEM (Search Engine Marketing) menggunakan Google Ads.

Masalahnya, SEO bukanlah perkara yang mudah untuk dijalankan. Ada banyak hal yang harus pebisnis pelajari dan juga pahami.

Satu yang menjadi bagian paling penting adalah mampu menyusun SEO Plan dengan baik. Apa itu SEO Plan?. Sesuai dengan namanya, SEO Plan adalah rencana untuk dapat meningkatkan visibilitas pencarian website di search engine.

SEO plan 
adalah dokumen penting yang harus dapat pebisnis rumuskan dengan baik di masa-masa awal kampanye SEO. Lalu, bagaimana sih cara membuat SEO Plan yang efektif, yang benar-benar dapat meningkatkan visibilitas pencarian website di search engine?.


5 Tips Menyusun SEO Plan

Berikut adalah 5 tips dan triknya untukmu kampanye SEO yang dilakukan oleh pemula. Penasaran apa saja?, simak baik-baik artikel ini ya!.

1. Melakukan Riset Konten dan Keyword

Tips dan trik SEO plan yang pertama adalah dengan melakukan riset konten dan juga keyword terlebih dahulu. Untuk tips yang pertama ini, kamu bisa saja melakukan riset konten dan keyword secara manual, memanfaatkan hasil pendalaman topik konten website mu di SERP (Search Engine Results Page) Google



Jika kamu menginginkan cara yang lebih cepat, maka kamu bisa memanfaatkan tools gratis dari Google. Seperti Google Trends untuk melihat topik konten apakah yang sedang ramai dicari pengguna Google dan itu sesuai atau relevan dengan niche utama websitemu.

Baca Juga: Memanfaatkan Backlink untuk Mengoptimalkan Bisnis pada Website Kamu!

Kamu juga bisa memanfaatkan tools Google lainnya seperti Google Search Console atau Google Analytics yang sudah terintegrasi ke website, untuk melihat keyword apakah yang digunakan pengunjung untuk bisa menemukan website mu di internet.

Alternatif lain, yang jauh lebih powerful, kamu bisa menggunakan tools research keyword premium seperti SEMrush, Ahrefs dan yang sejenisnya.
 

2. Membuat Daftar Keyword Utama dan Turunannya

Setelah menemukan konten dan juga keyword yang ingin ditargetkan, langkah selanjutnya adalah dengan membuat daftar keyword utama beserta dengan turunannya. Kamu bisa membuatnya dengan contoh seperti di bawah ini;

Keyword utama: Jual Beli Sepeda Bekas
Keyword turunan berdasarkan lokasi;

  • Jual Beli Sepeda Bekas Jogja
  • Jual Beli Sepeda Bekas Klaten
  • Jual Beli Sepeda Bekas Magelang
  • Jual Beli Sepeda Bekas Kebumen

Keyword turunan untuk keperluan blog informasi;

  • Rekomendasi Tempat Jual Sepeda Bekas Tepercaya
  • Tempat Jual Sepeda Tepercaya
  • Tips Membeli Sepeda Bekas

Dan lain sebagainya. Untuk keyword turunan ini, kamu bisa saja melakukan klasifikasi berdasarkan jenis search intent, lokasi, keperluan dan lain sebagainya. Buat sebanyak mungkin agar kamu punya bank ide-ide konten yang menarik.

 

3. Membuat Mind Map Internal Link & Eksternal Link

Selanjutnya adalah dengan membuat mind map internal link dan eksternal link. Pastikan konten yang menampung keyword utama menjadi cornerstone content website mu

Lalu, pastikan setiap daftar ide keyword untuk konten sebelumnya langsung berkesinambungan. Agar lebih mudah, gunakan tools mind mapping khusus seperti Miro, Xmind dan lainnya yang sejenis.

Memastikan setiap keyword konten terhubung sebagai internal link, akan membantu website mu terhindar dari banyaknya orphaned content. Orphaned content sendiri adalah konten yang tidak terhubung ke halaman atau konten apapun di website yang sama.

Apabila jumlah dari orphaned content ini terlalu banyak, maka crawl budget yang digunakan menjadi tidak maksimal, dan akan ada banyak konten website yang tidak terindeks.

Sedangkan khusus untuk eksternal link, gunakan link dari website yang berbeda, yang itu dapat membantu pengunjung lebih memahami kontenmu.