Content Marketing atau Paid Advertising (Sumber gambar: Freepik.com)
Likes
Pebisnis adalah role paling painful yang pernah ada di dunia. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh founder GoJek yakni Nadiem Makarim dalam suatu acara.
Apa yang beliau sampaikan ini, memang benar adanya. Sebagai seorang pebisnis, kita harus dapat mempertimbangkan segala tindakan bisnis, dapat mengarahkan kita pada tujuan utama. Terlebih jika sudah menyangkut soal strategi bisnis.
Berbicara tentang strategi bisnis, kita tentu akan melihat banyak contohnya. Pebisnis di era sekarang bahkan dapat dengan mudah menjalankan berbagai strategi bisnis memanfaatkan media pemasaran berbentuk digital. Kita bisa menyebut ini sebagai digital marketing.
2 Jenis Digital Marketing
Digital marketing sendiri dapat kita bagian menjadi 2 jenis. 2 jenis itu adalah digital marketing yang dilakukan dengan cara organik alias benar-benar tanpa menggunakan modal (uang) sama sekali, dan yang menggunakan modal uang.
Baca Juga: Strategi Marketing Interaktif untuk Bisnis
Kita bisa menyebutnya 2 jenis ini sebagai content marketing dan paid advertising. Keduanya, menjadi jenis digital marketing yang banyak digunakan oleh pebisnis.
Hal ini wajar mengingatnya keduanya mampu memberikan pebisnis perkembangan metrik lead dan konversi yang tinggi.
Content marketing sendiri, sesuai dengan namanya adalah strategi pemasaran yang dilakukan dengan memanfaatkan konten digital, baik itu berupa teks, gambar, video, audio, dan juga animasi.
Strategi pemasaran ini, memiliki 2 bagian penting di dalamnya, yakni content pillar dan juga distribusi konten.
Untuk bagian kedua, yakni distribusi konten, sudah pasti kita akan memanfaatkan berbagai platform informasi. Dimulai dari website, media sosial, media tradisional (koran, majalah, poster) dan lain-lain.
Sedangkan paid advertising, sebenarnya adalah bagian dari Content Marketing. Yang membedakan adalah paid advertising membutuhkan modal uang yang harus dibayarkan pada platform informasi yang digunakan.
Modal uang ini diperlukan agar konten dapat langsung menyasar target audience yang dituju. Lantas, manakah yang lebih efektif?. Content marketing atau paid advertising?.
Pertimbangan Sebelum Memilih Content Marketing atau Paid Advertising
5 pertimbangan sebelum memilih content marketing atau paid advertising. Penasaran apa saja?. Simak baik-baik artikel ini ya!.
1. Modal yang Diperlukan
Mari kita bahas dari poin yang pertama, yakni modal yang diperlukan. Untuk poin yang pertama ini, sudah pasti content marketing jauh lebih unggul.
Ketika pebisnis ingin menjalankan strategi content marketing, maka ia bisa saja menggunakan berbagai tools digital yang dapat diakses secara gratis di internet.
Contohnya seperti Canva, CapCut, Freepik dan lain sebagainya. Bahkan, dengan semakin menggilanya AI (Artificial intelligence), seorang pebisnis bisa saja langsung menghasilkan sebuah konten tanpa perlu capai mencari bahan konten ataupun melakukan proses editing yang lama.
Lalu, bagaimana dengan paid advertising?. Memang benar kalau besaran modal atau uang yang diperlukan dalam sebuah konten, tergantung dari jenis iklan yang dijalankan, dan metrik yang dijadikan patokan.
Entah itu CPC, CTR, atau CPM. Tapi, pada umumnya biaya yang diperlukan lebih besar daripada biaya untuk content marketing.
2. Pelacakan Metrik
Poin kedua adalah pelacakan metrik. Untuk poin kedua ini, dapat dikatakan bahwa keduanya hampir berimbang. Performa content marketing, dapat kita lacak melalui platform informasi yang digunakan.
Jika kita menggunakan Instagram sebagai media distribusi konten, maka jelas fitur Insights Instagram lah yang bakal sering kita gunakan. Begitupun dengan paid advertising. Jika Anda menggunakan Facebook sebagai platform untuk iklan, maka jelas di Meta Ads lah, Anda akan beraksi.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.