3 Tradisi Leluhur dalam Melestarikan Lingkungan: Dari Suku Baduy hingga Suku Sasak

Like

3. Kemalik dari Suku Sasak Lombok

Kemalik merupakan larangan memasuki hutan adat Gunung Kiyangan secara sembarangan. Suku Sasak percaya apabila larangan tersebut dilanggar akan terjadi musibah di kemudian hari.

Selain kepercayaan akan datangnya musibah, terdapat juga hukuman dengan mendenda para pelanggar. Pelanggar dalam hal ini adalah orang yang secara sengaja memasuki hutan larangan dan merusak hutan tersebut.

Denda yang dibebankan kepada para pelanggar terbilang cukup besar dengan bentuk yang beragam. seperti kerbau, beras, gula merah, dan uang bolong. Apabila denda tersebut tidak dibayarkan maka pelanggar terancam untuk dikucilkan dari masyarakat adat serta akses untuk menjalankan tradisi dibatasi.

Sebagian besar adat dan istiadat yang berkaitan dengan pelestarian alam dan keanekaragam hayati dilatarbelakangi konsep mistik dan pengkultusan pada aspek tertentu.

Perlu menjadi perhatian bersama bahwa adat istiadat tersebut sesungguhnya lahir dari pengetahuan dan kearifan nenek moyang kita. Lantas kenapa menggunakan konsep mistik? Konsep mistik lebih mudah diterima di masyarakat sehingga penjelasan menggunakan konsep mistik lebih dipilih.


Meskipun demikian, kita dapat mengambil hal tersebut dan mencermatinya secara ilmiah sehingga konsep mistik yang ada di baliknya dapat disingkirkan.

Baca Juga: Pentingnya Sustainable Fashion, Mix and Match Bisa jadi Penyelamat!

Di sisi lain, dengan mencermati kebudayaan-kebudayaan tersebut secara ilmiah kita dapat melestarikan kebudayaan dan lingkungan secara bersamaan. Manfaat lainnya adalah menggesert dasar berpikir masyarakat dari mistik ke ilmiah.

Di luar dari adat istiadat yang disebutkan di atas tentu banyak adat istiadat lain yang juga berdampak positif bagi lingkungan di sekitar kita. Indonesia memiliki penduduk dengan beragam suku, budaya, dan lingkungan tempat tinggal. Keberagaman tersebut tentu tidak bisa diyliskan semua di sini.

Namun satu yang pasti adalah tugas kita untuk menggali potensi besar dari adat istiadat yang ada dan mengilmiahkannya sebagaimana di paragraf sebelumnya.

Dan yang tidak kalah pentingnya adalah sinergi seluruh pihak mulai dari akademisi, praktisi, pemerintah, pengusaha, dan kita masyarakat.

Sudah saatnya bagi kita semua untuk mengesampingkan ego sektoral masing-masing dan bergandengan tangan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik khususnya serta dunia yang lebih baik secara luas.

Kita tentu berharap bisa mewariskan bumi kita ini kepada anak cucu kita kelak. Bukan bumi yang hangus, gersang, dan akan mati tetapi bumi yang penuh denyut kehidupan, bumi yang penuh warna-warni binatang dan tumbuhan yang menawan, serta bumi yang indah, asri, dan bersih.

Tidak akan ada kata cukup untuk membuat bumi menjadi lebih baik, tidak ada kata cukup juga untuk membuat kehidupan manusia lebih baik, yang ada bagi kita adalah menyeimbangkan kepuasan terhadap kehidupan kita serta kehidupan bumi sebagai tempat tinggal kita.









---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung