5 Tips Mengelola Keuangan Supaya Nyaman di Masa Pensiun

Keamanan finansial bukan tentang jumlah tetapi bagaimana kita mengelolanya. Sumber gambar freepik.com

Keamanan finansial bukan tentang jumlah tetapi bagaimana kita mengelolanya. Sumber gambar freepik.com

Like

Patut disyukuri jika tahun baru ini gaji naik walaupun sedikit, terlebih dengan dibatalkannya kebaikan PPN 12%. Akan tetapi jika tidak terjadi apa lantas harus kecewa dan bersedih hati?

Tentu saja tidak, be-emers. Karena sejatinya jumlah uang hanyalah angka. Sedikit atau banyak tak ada beda, buktinya Raditya Dika juga tetap pusing kepala padahal tidak punya masalah kekurangan dana.

Bahkan dana pensiun tercukupi sejak usia muda. Jadi untuk kamu yang masih berduit dengan sedikit digit tak perlu berkecil hati.

Karena seberapapun besarnya gaji yang diperoleh percuma saja jika tidak bijak dalam mengelola. 
 
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk bisa menjadikan uang yang sedikit sebagai sarana mencapai bahagia. Kuncinya adalah bagaimana kita bisa mengatur keuangan agar hidup tenang, tanpa beban. 
 
 

Tips Mengelola Keuangan Supaya Hidup Tentram di Masa Pensiun

Berikut adalah tips mengelola keuangan supaya hidup tentram di masa pensiun. Berikut tips yang bisa kamu terapkan:
 

1. Mengenali jumlah pendapatan

Ketik gaji baru diterima, mungkin kita akan merasa kaya karena memegang uang lebih banyak dari hari biasanya.

Namun, di sinilah letak kesalahannya. Sering kali lupa bahwa itu adalah pendapatan untuk sebulan ke depan. Di mana kita tak tahu apa yang akan terjadi pada hari kemudian. 
 

2. Menyusun sekala prioritas dengan mengutamakan kebutuhan, bukan keinginan

Setiap orang mempunyai prioritas yang berbeda-beda. Seringkali terjadi, salah dalam membuat skala prioritas karena tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.


Jadi, langkah pertama yang harus dilakukan sebelum membuat skala prioritas adalah mengidentifikasi mana kebutuhan dan keinginan. 
 
Kebutuhan itu sendiri masih terbagi lagi menjadi beberapa bagian, seperti kebutuhan primer, sekunder dan kebutuhan lain misalnya hiburan.

Di mana pada kondisi tertentu, hiburan bisa menjadi list penting demi kesehatan mental. Jadi prinsipnya dalam membuat skala prioritas adalah mendahulukan kebutuhan daripada keinginan.