Harga Emas Sepekan: Kilau Logam Mulia Redup, Terpental dari Rekor Tertingginya

Gold Illustration - Canva

Gold Illustration - Canva

Like

Setelah reli kurang lebih selama dua pekan, kilau emas justru harus meredup di sepanjang minggu kedua Agustus 2020 ini. Bahkan, harga emas harus rela terpental jauh dari rekor tertingginya.

Seperti yang diketahui, baik emas global berhasil menembus rekor harga tertinggi sepanjang masa pada pekan pertama Agustus 2020. Namun, hal itu berbanding terbalik pada perdagangan Rabu (12/8), dimana harga emas global anjlok hingga lebih dari 2 persen.

Di perdagangan hari itu, tepatnya pukul 9:12 WIB, harga emas Comex kontrak Desember 2020 ambles 2,58 persen ke level US$1.896 per troy ounce. Sedangkan harga emas di pasar Spot juga tergelincir 1,67 persen ke level US$1.879,97 per troy ounce.

Terpentalnya harga emas dunia ini terjadi seiring sentimen data penguatan ekonomi China dan penemuan vaksin Covid-19 oleh Rusia. Bahkan, momen ini sekaligus jadi penurunan emas paling dalam selama kurang lebih tujuh tahun terakhir.

Baca juga: Nanas Matang di Atas Meja, Beli Emas Batangan Rp100 ribuan Saja


Padahal sebelumnya, emas global telah berhasil mencetak rekor dengan menembus level tertinggi, yakni lebih dari US$2.000 per troy ounce! Meski begitu, di perdagangan Jumat (14/8) harga emas global perlahan mulai bangkit, meski masih fluktuatif.

Hingga penutupan perdagangan pekan ini, Sabtu (15/8) waktu Jakarta, berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex kontrak Desember 2020 masih terkoreksi 1,50 persen ke level US$1.949,80 per troy ounce. Begitu juga dengan emas Spot, yang turun 0,44 persen ke level US$1.945,12 per troy ounce.

Selama sepekan terakhir, dikutip dari Bisnis, spot emas sudah melemah hingga 4,4 persen. Meski begitu, harga emas cenderung masih menguat sebesar 28 persen sepanjang tahun berjalan.

Lalu, akankah aset safe haven ini akan kembali rebound?