Kasus Covid-19 Naik Lagi, Industri Perbankan Harus Bersiap

Perbankan digital harus bersiap saat pandemi (Foto: Canva)

Perbankan digital harus bersiap saat pandemi (Foto: Canva)


Banyak industri yang terdampak pandemi Covid-19. Perbankan jadi salah satunya. Namun sejak tahap awal, banyak bank yang pulih dan menawarkan layanan yang lebih baik dan nyaman kepada nasabah melalui program-programnya.

Perbankan merupakan salah satu bidang usaha yang dapat berkontribusi secara signifikan dalam upaya memperlambat penyebaran virus. Krisis perbankan dahulu dan kini dipandang berbeda.

Dahulu krisis perbankan berarti masalah, namun kini krisis perbankan juga dipandang sebagai bagian dari soulusi daripada masalah. Namun, tidak semua bank berhasil mendorong layanannya untuk kemajuan nasabah di tengah pandemi.

Inilah mengapa, di sini kita akan membahas beberapa strategi perbankan yang memungkinkan bank menangani krisis secara efektif.


Jika Pandemi Terjadi Lagi, Apa yang Harus Dilakukan Bank?


1.Perbankan Digital


Meskipun layanan perbankan digital telah diperkenalkan sejak lama, namun karena virus ini lah banyak bank dan pelanggan yang semakin berkomitmen terhadapnya. Adanya perbankan digital meminimalisir penyebaran virus saat pandemi.


Pembayaran dan deposit lebih aman, lebih mudah, dan tidak memakan waktu. Sebelumnya memang banyak bank yang sudah memiliki layanan e-banking, kini mereka fokus menghilangkan cacat dan menambah opsi yang lebih canggih.

Contohnya, layanan digital Bank Bukopin yang meliputi mobile banking, SMS banking, dan virtual account.
 

2. Menawarkan Layanan Perbankan yang Lebih Baik


Pandemi adalah masa-masa sulit bagi semua orang. Tidak terbayang jika ini akan terulang lagi dengan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. Orang-orang stres tentang stabilitas keuangan mereka, karena memiliki banyak masalah yang berhubungan dengan kesehatan, dan lain-lain.

Bank bisa hadir membantu masyarakat melewati masa ini sambil meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat. Misalnya melakukan review kembali mengenai pembayaran pinjaman.

Atau melakukan perubahan regulasi dengan memberi cukup waktu pada pelanggan tetap yang setia pada bank agar mereka tetap merasa dekat dengan bank.

Bersamaan dengan ini, layanan perbankan rumah juga harus sederhana dan langsung untuk diikuti pelanggan karena tidak semua orang menganggap internet banking sebagai tugas yang mudah.
 

3. Membentuk Tim Dukungan Pelanggan yang Terampil


Perbankan digital memiliki perbedaan dari segi layanan pelanggan. Karena ini bersifat modern pasti akan ada banyak pertanyaan dan keraguan dari pelanggan. Apalagi saat pandemi, orang-orang akan sangat mengandalkan bank digital dan tidak aman untuk terus mengunjungi kantor bank. 

Oleh karena itu bank harus memperkuat dukungan mereka sehingga sebagian besar masalah hanya dapat diselesaikan secara digital.

Bergantung pada kemampuan tiap bank, coba untuk memiliki layanan pelanggan 24 jam untuk kebutuhan darurat pelanggan.
 

4. Fokus Pada Keamanan Finansial


Terakhir, bank juga harus menjaga keamanan dan stabilitas keuangan pelanggan. Perbankan yang mengandalkan internet harus dilakukan melalui saluran digital yang aman yang memungkinkan pengguna memiliki pengalaman yang mudah dilakukan. 
 

Kesimpulan

Covid-19 memang telah memaksa beberapa perubahan yang tidak diinginkan di sektor perbankan. Namun, mengatasi masalah dan membuat layanan semudah mungkin adalah hal yang membuat satu layanan lebih baik dari yang lain.

Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.