Like
Hal Ketiga yang Terakhir
Nyaman oke, mencolok juga sudah, tetapi tidak sesuai dengan syariat Islam? Hohoho, itu bisa menimbulkan dosa bagi muslim maupun muslimah.Hal yang harus diperhatikan paling utama adalah masalah aurat. Jika untuk muslimah adalah seluruh tubuh, kecuali muka dan telapak tangan.
Sementara untuk muslim cuma dari pusar sampai lutut. Selain itu, bukanlah aurat. Kalau kena asam urat, itu lain ceritanya.
Nah, berpakaian ini memang tidak hanya untuk menutupi tubuh, tetapi juga menjadi identitas bagi seseorang. Kaum agama lain, mereka bisa berpakaian sesuai aturan agama mereka, lalu mengapa umat Islam juga tidak berpakaian sesuai aturan agama Islam juga?
Hal yang sangat disayangkan sekarang adalah mundurnya pemahaman Islam itu sendiri. Perempuan yang memakai jilbab lebar, tertutup, longgar, dan gelap dikatakan seperti ibu-ibu pengajian. Padahal perempuan tersebut masih gadis, cantik lagi.
Apalagi jika yang menggunakan cadar, dikatakan sebagai ninja. Padahal yang mengatakannya adalah orang Islam sendiri. Mereka jadi asing dengan agamanya sendiri saking jauhnya dari agama.
Tidak pernah sholat, tidak mau puasa wajib, apalagi disuruh zakat dan sedekah yang harus mengeluarkan uang? Lha, yang gratis saja tidak mau, apalagi yang berbayar?
Aturan berpakaian dalam Islam itu simpel kok, pakaian tersebut bisa langsung dipakai untuk sholat. Jadi, yang muslimah, dengan gamis panjang, lebar, tidak menerawang, dan tidak seperti orang di luar Islam, maka itu bisa dipakai sholat, tanpa harus mengenakan mukena lagi.
Sedangkan, yang pakaiannya masih harus ditutupi dengan mukena masjid yang mungkin jarang dicuci itu, berarti pakaiannya masih belum sesuai syariat Islam.
Bagi yang laki-laki, aturan Islam sesuai sunnah memang mengenakan pakaian di atas mata kaki. Kalau yang berpenampilan begitu, dikatakan celana kebanjiran, maka yang mengatakan memang kurang piknik jauh.
Coba lihat Michael Jackson saat tampil di panggung. Celananya juga di atas mata kaki, tetapi tidak ada cibiran maupun cemoohan. Namun, yang laki-laki muslim malah dicemooh seperti itu.
Pada dasarnya, berpenampilan sesuai aturan Islam yang benar bagi muslim maupun muslimah, tidak menghalangi tren, kok.
Sekarang 'kan banyak produsen baju muslim dan muslimah dengan corak, warna, desain, jenis bahan, maupun harga yang sangat menarik.
Bajunya bagus, dengan harga yang masih terjangkau, banyak, kok. Jadi, tetap bisa berpenampilan sesuai ajaran agama, tetapi tetap gaul dan tidak terkesan jadul.
Baca Juga: Capsule Wardrobe vs Fast Fashion: Pilih Fashion Up to Date atau Kelestarian Lingkungan?
Tiga Hal yang Saling Dipadukan
Dua tipe, nyaman dan menarik perhatian, bisa digabungkan untuk memilih satu jenis pakaian. Nyaman dipakai sih, tetapi bolong-bolong di sana-sini, maka ini tentu juga menarik perhatian, tetapi perhatian yang negatif.Tidak mau bukan dijadikan pusat perhatian, tetapi dengan tatapan orang lain yang merendahkan. Apalagi jika tubuh mereka juga pendek, maka bisa makin rendah pandangannya.
Mau itu ikut aliran capsule wardrobe maupun fast fashion, silakan saja, yang mana bagusnya. Asal jangan ikut aliran arus sungai yang deras jika tidak bisa berenang.
Pakaian ini juga termasuk bisnis yang sangat menggiurkan, karena memang terkait dengan kebutuhan pokok manusia.
Namun, hal yang tidak boleh dilupakan juga adalah berpakaian sesuai dengan aturan syariat dan hukum Islam bagi yang memang memeluk agama Islam.
Akibat yang harus dikhawatirkan jika tidak sesuai adalah dosa bagi si pemakainya. Tidak cuma itu, tetapi juga dosa jariyah bagi si pemakai pertama kali, lalu diikuti oleh orang-orang lain.
Kalau sudah begini, tabungannya akan semakin bertambah banyak. Bukan tabungan di bank, reksadana, obligasi, saham, maupun emas, melainkan tabungan dosa. Hii...
#Mon-FridayJanuari
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.