Belajar Penangan HMPV dari Covid-19, Begini Caranya!

Ilustrasi orang menggunakan masker untuk mencegah penularan virus HMPV (Foto Pixabay.com)

Ilustrasi orang menggunakan masker untuk mencegah penularan virus HMPV (Foto Pixabay.com)


Wah, ada virus lagi, ya? Apakah ini berupa virus komputer? Eh, bukan ternyata. Virus ini bisa mengancam kita sebagai manusia. Namanya adalah HMPV yang kepanjangannya: Human Metapneumovirus

Dari literatur yang saya baca di internet, bahwa virus HMPV ini kok rasa-rasanya mirip dengan Covid-19, ya? Apa memang ada versi baru dari virus Covid-19? Atau memang jika dahulu namanya Covid-19, sekarang di tahun 2025, jadi Covid-25?
 

HMPV Mirip COVID-19, Tetapi Berbeda

Virus HMPV ini pertama kali ditemukan pada tahun 2001 di Belanda. Hayo, siapa yang suka tim Belanda? Atau pas saja, ya, ada pelatih Indonesia dari Belanda? Kalau virus covid-10 berasal dari Cina, sedangkan yang HMPV ini dari Belanda. 

Meskipun berasal dari dua negara yang berbeda dan tidak pernah bertemu di ajang Piala Dunia, tetapi dari gejalanya memang mirip. Penyakit ini lebih banyak menyerang sistem pernapasan.

Jadi, gejalanya adalah batuk, demam, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, kesulitan bernapas. Untuk yang disebutkan terakhir ini bisa terjadi pada kasus yang parah.

Lalu, ada fatigue dan kepala pusing. Kalau ada orang yang tiba-tiba kepalanya pusing, jangan langsung dikira kena virus HMPV, mungkin saja sudah tanggal tua, masih banyak cicilan belum dibayar. Utang juga masih belum lunas. 


Baca Juga: Virus HMPV, Bagaimana Gejala dan Cara Menanggulanginya!

Bagi yang sehat, maka mungkin akan terhindar dari penyakit ini. Namun, ada beberapa kelompok rentan. Mulai dari anak-anak di bawa usia 5 tahun, orang dewasa yang usianya di atas 65 tahun.

Selain itu pada penderita penyakit asma, penyakit imunodefisiensi seperti HIV/AIDS. 
 

Cara Penularan dan Pencegahannya

Virus HMPV bisa menular melalui udara yang terkontaminasi. Bisa juga karena kontak langsung dengan penderita. Dapat juga dengan sentuhan pada benda yang terkontaminasi virus. 

Kalau mengacu pada gejala dan cara penularan, maka pencegahannya akan sama dengan covid-19, yaitu: kita kembali memakai masker. Ini masker kain, bukan masker bengkoang, meskipun bisa dikatakan sama-sama masker. 

Padahal, saat ini kita sudah bebas beraktivitas tanpa masker, munculnya penyakit itu, bisa jadi ada arahan lagi untuk kembali mengenakan masker.

Apakah akan begitu nantinya? Kita tunggu saja kelanjutannya, jangan kemana-mana, tunggu setelah pesan-pesan berikut ini! Kalau yang itu, masih zamannya era televisi. Masih ada yang suka menonton televisi sekarang?