Pernah enggak,
Be-emers berdiri di depan lemari penuh pakaian sambil berpikir untuk menggunakan baju yang mana.
Mungkin merasa bingung kalau baju itu sudah terlalu sering dipakai. Atau malah merasa tidak punya baju karena tidak ada pilihan yang bisa dipakai saat itu? Padahal, lemarinya sudah enggak muat lagi.
Kalau pernah, tenang, kamu enggak sendirian. Banyak orang mengalami hal yang sama. Masalah ini juga lebih dari sekadar “kurang baju.”
Yuk, kita bahas kenapa fenomena ini terjadi dan apa yang bisa kita lakukan.
Kenapa Kita Selalu Merasa Kurang Baju?
Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita selalu merasa enggk punya baju:
1. Pengaruh Media Sosial dan Iklan
Media sosial bikin kita terjebak. Setiap hari, kita lihat tren baru yang bikin baju yang kita punya terasa ketinggalan zaman. Apalagi kalau influencer favorit kita terus memamerkan outfit terbaru.
2. FOMO (Fear of Missing Out)
Rasa takut ketinggalan tren membuat kita terus membeli baju baru. Kita khawatir nggak bisa tampil on point seperti orang lain. Akhirnya, lemari penuh. Tapi tetap merasa enggak punya baju yang cocok.
3. Kepuasan yang Cepat Pudar
Pernah dengar istilah hedonic treadmill? Ini adalah kondisi di mana kita merasa senang setelah membeli sesuatu, tapi rasa puas itu nggak bertahan lama. Akhirnya, kita terus beli baju baru untuk mengejar kepuasan yang sama.
Fast Fashion Memperparah Masalah Ini
Fast fashion bikin semuanya lebih mudah, namun di saat yang bersamaan juga lebih berbahaya. Harga murah dan koleksi yang terus berganti membuat kita jadi lebih impulsif dalam berbelanja.
Padahal, pakaian ini sering kali cepat rusak dan malah menambah limbah.
Masalahnya enggak cuma di lemari, tapi juga di lingkungan. Limbah fashion jadi salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.