Memilih Asuransi Terbaik Ketika Biaya Kesehatan Naik, Bagaimana Tipsnya?

Like

Namun, biasanya promosi asuransi itu menawarkan hal-hal yang mengerikan. Misalnya, tentang kecelakaan, musibah, bencana, maupun meninggal dunia.

Dan, yang ditawari asuransi, lalu terbayang hal-hal yang mengerikan tersebut. Seandainya terjadi pada saya bagaimana? Seandainya terjadi pada keluarga saya bagaimana? 

Sebenarnya, ada sih asuransi yang terbaik pada saat ini, yaitu: selalu berprasangka baik kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Yang seperti ini memang terkait dengan keimanan dan kepercayaan. Setiap dari kita pasti sudah dijamin rezekinya oleh Allah. Selama ajal belum datang, selama itu pula masih ada rezeki. 

Kadang, atau seringnya, rezeki dibandingkan dengan uang. Orang yang uangnya banyak, dikatakan rezekinya juga banyak.


Sedangkan orang yang gajinya sedikit, dianggap rezekinya sedikit. Orang yang kaya dianggap dimuliakan oleh Allah, sedangkan orang yang miskin dianggap dihinakan oleh Allah. Padahal, itu belum tentu. Itu sangat belum tentu. 

Musibah, kecelakaan, atau kejadian apapun yang menimpa manusia, sudah tercatat dalam takdir. Dan, takdir itu sudah tercatat 50.000 tahun sebelum diciptakan langit dan bumi. Coba, langit dan bumi saja belum diciptakan, apalagi kita yang manusia ini. 

Baca Juga: Selain BPJS, Apa Masih Perlu Proteksi Ekstra?

Takdir Allah selalu baik. Memang sih, ada yang sampai bisa meneteskan air mata, tetapi pada dasarnya itu baik.

Coba kita lihat di Palestina. Yang lalu ketika diserang Israel, hampir tiap hari ada orang meninggal dunia. Hampir tiap saat ada orang yang terbunuh, baik itu orang dewasa, perempuan maupun anak-anak. 

Namun, mereka pada dasarnya mati syahid. Dan, ketika di akhirat nanti, orang yang mati syahid bisa memberikan syafaat kepada keluarganya atas izin Allah.

Bukankah itu suatu kebaikan? Mereka yang terbunuh di dunia memang meninggalkan duka bagi keluarganya, tetapi di akhirat nanti berubah menjadi kegembiraan yang luar biasa. 

Begitu juga dengan asuransi. Kalau bicara asuransi, memang tidak harus lewat perusahaan asuransi. Lho, terus lewat mana, Mas?

Asuransi untuk diri sendiri dan keluarga ternyata bisa lewat sedekah. Ya, lewat sedekah, itulah asuransi yang terbaik. Menyisihkan sebagian harta di jalan Allah, membantu perjuangan dakwah, menegakkan kalimat tauhid, dan mencerdaskan kehidupan kaum muslimin. 

Saya pernah mendengar sebuah kalimat bahwa sedekah itu pada dasarnya kita membayar untuk diri kita sendiri di masa yang akan datang. Sedekah ini nilainya sangat berlipat ganda. Bisa dilipatgandakan sampai sepuluh, seratus, tujuh ratus kali lipat, bahkan terserah Allah mau kasih jumlahnya. 

Orang yang rajin bersedekah tidak akan mengurangi harta. Memangnya ada orang yang bersedekah banyak, lalu tiba-tiba jatuh miskin? Tidak ada bukan? Yang ada itu, orang yang main judi online, langsung jadi miskin dan hidupnya menderita. 

Jadi, yang berpandangan bahwa asuransi itu tidak benar atau tidak sesuai syariat Islam, bisa diganti dengan rajin bersedekah. Betapa banyak lembaga sosial Islam yang siap menampung sedekah kamu. Mereka menggunakannya untuk kepentingan agama dan membantu perjuangan di jalan Allah. 

Saya teringat dengan perkataan Ustaz Syafiq. Jika kamu mau kuburmu nanti sejuk seperti dinginnya AC, maka belikan AC, lalu pasang di masjid. Seperti itulah asuransi terbaik, tidak hanya mengkaver kehidupan di dunia ini, apalagi kalau cuma kesehatan, tetapi terlebih lagi di akhirat nanti. Sedekah adalah koentji. 

#Mon-FridayJanuari






---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung