Mengenal Social Loafing dan Dampaknya dalam Dunia Kerja

Ilustrasi social loafing, individu yang bisa memberikan pengaruh kurang baik di dunia kerja (sumber gambar: Canva)

Ilustrasi social loafing, individu yang bisa memberikan pengaruh kurang baik di dunia kerja (sumber gambar: Canva)

Like

Social loafing adalah fenomena psikologis di mana individu cenderung mengurangi usaha mereka saat bekerja dalam kelompok, dibandingkan jika mereka bekerja sendirian.

Dengan kata lain, ketika seseorang bekerja dalam tim, mereka mungkin merasa tidak terlalu terdorong untuk berkontribusi secara maksimal karena merasa bahwa kontribusi mereka tidak terlalu terlihat atau dianggap penting, atau karena mereka mengandalkan anggota tim lainnya untuk melakukan pekerjaan.
 

Faktor yang Menyebabkan Social Loafing

Fenomena ini dapat terjadi dalam berbagai konteks, baik di tempat kerja, di sekolah, maupun dalam aktivitas kelompok lainnya.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan social loafing. Yang pertama karena adanya  anonimitas dalam kelompok yakni ketika individu merasa tidak terlalu terlihat atau diidentifikasi dalam sebuah kelompok besar, mereka mungkin merasa bahwa usaha mereka tidak akan dihargai atau dilihat oleh orang lain. Ini bisa menurunkan motivasi mereka untuk berkontribusi secara maksimal.

Faktor kedua yakni munculnya rasa tidak mampu. Jika individu merasa bahwa usaha mereka tidak akan berpengaruh besar terhadap hasil akhir, mereka mungkin merasa tidak perlu memberikan kontribusi lebih.

Jumlah anggota kelompok yang banyak juga berpengaruh orang berpikiran bahwa kontribusinya tidak akan berpengaruh.


Dalam kelompok besar, setiap anggota mungkin merasa bahwa pekerjaan bisa dibagi dengan lebih banyak orang, sehingga mereka merasa lebih sedikit tanggung jawab. 

Selain itu faktor kurangnya apresiasi atau umpan balik dari kelompok membuat seseorang mungkin merasa bahwa usaha mereka tidak diakui atau dihargai, yang bisa menyebabkan penurunan motivasi.

Terlebih jika ada individu yang merasa bahwa anggota kelompok lainnya cukup kompeten dan dapat menangani tugas dengan baik, mereka cenderung merasa tidak perlu berusaha keras dalam proyek tersebut.