
Foto dompet kosong oleh Ahsanjaya (Sumber: Pexels.com)
Likes
Di era yang penuh ketidakpastian ini, efisiensi anggaran menjadi topik hangat yang diperbincangkan. Banyak perusahaan yang terpaksa mengurangi biaya operasional, salah satunya dengan melakukan pemangkasan karyawan.
Fenomena ini tidak hanya berdampak pada individu yang terkena PHK, tetapi juga pada perekonomian secara keseluruhan.
Dalam menghadapi situasi seperti ini, memiliki dana darurat menjadi sangat krusial. Dalam tulisan ini, saya akan menguraikan pentingnya dana darurat dan strategi yang dapat diterapkan untuk mengelola keuangan di tengah ancaman PHK massal.
Mengapa Dana Darurat Penting?
Dana darurat berfungsi sebagai jaring pengaman finansial yang dapat membantu individu bertahan dalam situasi darurat, seperti kehilangan pekerjaan.Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 6,5 persen dari total angkatan kerja di Indonesia mengalami pengangguran pada tahun 2022.
Angka ini menunjukkan bahwa banyak orang yang berpotensi mengalami kesulitan keuangan mendadak. Dengan memiliki dana darurat, seseorang dapat menutupi biaya hidup sehari-hari, seperti sewa, makanan, dan tagihan, sambil mencari pekerjaan baru.
Baca Juga: Pengin Punya Dana Darurat Meski Gaji Pas-Pasan? Begini Tipsnya!
Tanpa dana darurat, situasi ini bisa berujung pada utang yang menumpuk dan stres finansial yang berkepanjangan.
Strategi Menyiapkan Dana Darurat
Salah satu strategi utama untuk menyiapkan dana darurat adalah dengan menyisihkan persentase dari pendapatan bulanan.Sebagai contoh, banyak ahli keuangan merekomendasikan untuk menyisihkan minimal 20 persen dari pendapatan setiap bulan.
Dengan cara ini, dalam waktu satu tahun, seseorang dapat mengumpulkan sejumlah uang yang cukup untuk bertahan selama beberapa bulan jika terjadi kehilangan pekerjaan.
Selain itu, penting juga untuk menetapkan tujuan yang jelas. Misalnya, jika seseorang ingin memiliki dana darurat yang setara dengan enam bulan biaya hidup, maka perlu dihitung berapa jumlah yang harus disisihkan setiap bulan untuk mencapai tujuan tersebut.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.