Perjalanan Seblak, dari Kuliner 'Ndeso' Kini jadi Kuliner Favorit

Foto oleh jcomp (sumber: https://www.freepik.com/free-photo/spicy-meatball-salad-with-chili-lemon-garlic-tomato_10311620.htm)

Foto oleh jcomp (sumber: https://www.freepik.com/free-photo/spicy-meatball-salad-with-chili-lemon-garlic-tomato_10311620.htm)

Like

Seblak yang awalnya dikenal sebagai camilan sederhana khas Bandung, kini telah menjelma menjadi salah satu primadona dalam dunia kuliner kekinian.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di kota asalnya, tetapi juga merambah ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri.

Perjalanan seblak dari camilan 'ndeso' menjadi bisnis kuliner yang menjanjikan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi popularitasnya. 
 

Sejarah dan Asal Usul Seblak 

Seblak berasal dari bahasa Sunda, yang berarti 'rebus' atau 'masak'. Makanan ini terbuat dari kerupuk yang direbus dan dicampur dengan berbagai bahan seperti sayuran, telur, dan bumbu pedas.

Awalnya, seblak merupakan makanan rakyat yang dijajakan di pinggir jalan dengan harga terjangkau. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), makanan tradisional seperti seblak memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal, terutama di daerah Jawa Barat, yang menjadi pusat penyebaran seblak.  

Seblak mulai mendapatkan perhatian yang lebih luas pada awal tahun 2010-an, seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap makanan pedas dan unik.


Dengan hadirnya media sosial, seblak pun mulai viral, terutama di kalangan anak muda yang gemar berbagi pengalaman kuliner mereka. 

Baca Juga: 5 Rahasia Sukses Supermarket ALDI, Sudahkah Kamu Terapkan dalam Bisnismu?
 

Transformasi Seblak dalam Dunia Kuliner Modern 

Seiring dengan perkembangan zaman, seblak mengalami berbagai inovasi yang membuatnya lebih menarik bagi konsumen.

Banyak pelaku usaha yang mulai menciptakan variasi seblak dengan menambahkan bahan-bahan baru seperti seafood, ayam, atau bahkan keju.

Menurut data dari Statista, pasar makanan dan minuman di Indonesia diperkirakan mencapai 1,5 triliun dolar AS pada tahun 2023, dan seblak menjadi salah satu komoditas yang berkontribusi pada pertumbuhan tersebut. 

Contoh sukses dalam inovasi seblak dapat dilihat pada beberapa merek yang telah membuka cabang di berbagai kota.

Misalnya, "Seblak Ratu" dan "Seblak Baper" yang menawarkan menu seblak dengan berbagai tingkat kepedasan dan variasi topping.

Inovasi ini tidak hanya menarik perhatian konsumen, tetapi juga menciptakan peluang usaha baru bagi para pengusaha muda. 
 

Peran Media Sosial dalam Meningkatkan Popularitas Seblak 

Media sosial telah memainkan peran penting dalam mempopulerkan seblak. Platform seperti Instagram dan TikTok memungkinkan pengguna untuk berbagi foto dan video seblak yang menggugah selera.

Fenomena ini menciptakan efek viral yang dapat meningkatkan penjualan dan menarik pelanggan baru. Menurut survei yang dilakukan oleh lembaga riset digital, lebih dari 60% pengguna media sosial di Indonesia mengikuti akun kuliner untuk mendapatkan rekomendasi makanan. 

Banyak influencer kuliner yang juga memberikan ulasan positif tentang seblak, sehingga semakin memperkuat citra seblak sebagai makanan kekinian.

Hal ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran melalui media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan daya tarik suatu produk kuliner.