Strategi Bisnis Fashion: Bagaimana Cara Mengoptimalkan Offline & Online Store?

Mengoptimalkan Marketplace & Toko Offline di Bisnis Fashion Muslim. Sumber gambar: Adobe Express

Mengoptimalkan Marketplace & Toko Offline di Bisnis Fashion Muslim. Sumber gambar: Adobe Express

Like

Be-emers, untuk bisnis fashion muslim, marketplace dan toko offline tidak bisa dipisahkan, melainkan harus dihubungkan oleh sebuah jembatan agar keduanya bisa berperan secara optimal. 
 
Hal ini karena, marketplace merupakan produk perkembangan teknologi yang melayani sebagian manusia yang lebih menghendaki kemudahan.

Misalnya, tidak perlu datang ke tempat, pembayaran online, dan barang langsung diantar ke rumah.

Sedangkan toko offline berfungsi untuk melayani sebagian manusia lagi yang belum terbiasa dengan teknologi ataupun sebenarnya sudah terbiasa.

Namun, tetap banyak orang ingin belanja atau kangen belanja gaya tradisional yaitu datang, berjalan-jalan, memegang-megang kain, bahkan mencobanya sebelum membeli di toko fashion.
 

Strategi Bisnis Fashion "Fokus ke Pelanggan" 

Salah satu pernyataan yang diungkapkan oleh Armand Hartono, pewaris Djarum dan Bank Central Asia, dalam salah satu acara di akun YouTube Bukalapak yang berjudul “Armand Hartono & Achmad Zaky - Customer Obsessed: Don't Let Them Down | BukaTalks” menyatakan yang intinya adalah, apapun bisnisnya, termasuk fashion, pelanggan adalah segalanya.
 
Pernyataan sejenis juga diungkapkan oleh Jack Ma sebagai pendiri Alibaba. Jadi, adanya marketplace sebagai atau pun di toko offline, semuanya harus difokuskan kepada pelanggan.


Fokus ke pelanggan ini misalnya:

1. Bantu penuhi kebutuhan pelanggan

Tentu yang dimaksud adalah kebutuhan pelanggan secara khusus dan spesifik, tidak semua kebutuhan pelanggan.

Contohnya kebutuhan pelanggan tentang alat solat, baik mukena, sarung, atau sajadah. Ketika bepergian, orang cenderung membawa tas travel dengan ukuran yang terbatas, tetapi di saat yang bersamaan, ingin memasukkan semua jenis barang, demi untuk tampil yang terbaik.

Baca Juga: Strategi Bisnis Fashion di Toko Offline & Online, Tips Supaya Cepat Cuan!

Oleh karena itu pelanggan butuh barang-barang pelengkap untuk memenuhi kewajiban, seperti mukena untuk solat, dengan ukuran sekecil mungkin agar muat dimasukkan ke tas, dan tersisa banyak space untuk barang lain.

Dan strategi ini bisa dengan baik kita pelajari dari bisnis fashion muslim milik DS Modest, yang mengeluarkan mukena, bahkan tercatat di rekor muri sebagai mukena terkecil, untuk bepergian.
 

2. Buat pelanggan senang

Selain marketplace maupun toko offline menyediakan jasa bagi pelanggan yang berbeda seperti dijelaskan di atas, keduanya juga bisa saling melengkapi untuk membuat pelanggan senang. 
 
Misalnya, pelanggan bisa melihat-lihat model baju atau fashion muslim di website atau marketplace. Namun setelah itu, pelanggan bisa datang ke toko offline terdekat untuk memegang jenis kain dan mencoba fashion muslim yang dimaksud. Ini akan membuat pelanggan senang.
 

3. Selesaikan Masalah Pelanggan dengan Menyeluruh

Selesaikan satu persatu masalah yang dihadapi pelanggan yang berkaitan dengan produk kita. Bisnis fashion muslim bisa memilih ribuan bahkan jutaan pelanggan, amiin.

Meski demikian, masing-masing individu tadi tetap ada saja yang kurang puas. 

Misalnya bahannya panas, pengiriman produknya lama, barang yang dikirim tidak sesuai, harga terlalu mahal untuk produk sejenis, dan sebagainya.

Sebagai pebisnis fashion muslim, sebaiknya kita tidak menutup mata dan telinga, melainkan berusaha menyelesaikan setiap permasalahan tersebut satu per satu.

Yang praktik ini juga telah diterapkan oleh DS Modest dengan mengeluarkan ciput yang menjawab masalah-masalah mengenai Ciput.