Be-emers, berapa usiamu saat ini? Sudah cukup matang, atau sedang dalam usia produktif-produktifnya atau bahkan masih terbilang muda dan belia? Lantas, berapa usia ideal untuk memulai bisnis?
Tidak ada jawaban pasti mengenai kapan usia ideal memulai bisnis karena yang terpenting adalah lakukan sekarang dan jangan menunda lagi.
Meskipun usia masih muda, tidak ada keharusan menunggu dewasa ketika kamu ingin memulai bisnis.
Karena yang terpenting adalah kreatifitas, berani menghadapi tantangan, memanfaatkan peluang, tidak takut gagal dan berani bangkit untuk mencoba lagi.
Benar sekali, Be-emers, untuk memulai bisnis kita memerlukan lebih dari sekedar modal dan perencanaan tetapi lebih dari itu semua.
Kita membutuhkan jiwa kreatif untuk memilih target pasar, jenis produk, hingga strategi pemasarannya.
Kenapa kita membutuhkan kreativitas dalam bisnis? Karena kreativitas ini memungkinkan kita melihat peluang di tengah tantangan dan menciptakan solusi inovatif yang membedakan antara bisnis yang kita geluti dengan bisnis dari kompetitor.
Baca Juga: 5 Strategi Kreatif Memulai Bisnis yang Bisa Kamu Coba
5 Cara Menumbuhkan Jiwa Kreatif dalam Memulai Bisnis
Lantas bagaimana caranya menumbuhkan jiwa kreatif dalam diri kita untuk memulai bisnis? Berikut jawabannya!
1. Terus Belajar dan Terbuka terhadap Hal Baru
Be-emers, mungkin kita sering menganggap bahwa ide bisa muncul tiba-tiba. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, akan tetapi ide dan kreativitas dapat dipicu dari pengetahuan yang luas (sumber inspirasi).
Untuk itulah kita harus banyak membaca, melihat pengalaman orang lain dan lain sebagainya.
Dengan terus belajar dan terbuka dengan hal-hal baru sangat memungkinkan kita menemukan ide unik dan jika dikembangkan dapat dijadikan sebagai bisnis. Misalnya ide bisnis DIY.
Meskipun terkesan sederhana, DIY bisa menjadi ide bisnis andalan karena sangat menguntungkan, mengapa:
- Bisnis DIY bisa dimulai dengan modal kecil dan dimulai dari rumah.
- Pada momen-momen tertentu, produk DIY dicari banyak orang. Misalnya souvenir atau hampers lebaran dan lain-lain.
- Harga jual bersaing. Karena DIY bagian dari karya seni yang sering kali memiliki eklusivitas dari penciptanya. Sehingga memiliki nilai plus tersendiri dibanding produk masal dari pabrik.
- Bisa dijual online. Kamu tidak harus memiliki toko untuk memajang hasil karyamu, cukup unggah di media sosial, kamu sudah bisa berjualan.
Be-emers, jika kamu memiliki ide kreatif di bidang tersebut, jangan ragu untuk mencoba. Berawal dari hal kecil dan sederhana tersebut, Kak Jenifer telah berhasil mengembangkan Mr.Generie menjadi seperti sekarang loh, Be-emers. Tentu masih inget dengan Mr.Generie bukan?
Mr. Generie adalah brand kerajinan tangan lokal yang menyediakan kerajian tangan berupa tutup botol, rajutan, dan bottle charm.
2. Berani Mencoba dan Tidak Takut Gagal
Be-emers, ketika ide yang kamu coba jadikan sebagai karya real dan ternyata tidak sesuai ekspektasi, atau bahkan jika produkmu gagal di pasaran, jangan menyerah!
Bangkit dan cobalah lagi. Karena kita tidak pernah tahu, di percobaan ke berapa akan bertemu kesuksesan. Untuk itu jangan takut untuk mencoba hal-hal baru dan keluar dari zona nyaman.
Karena kegagalan adalah bagian dari proses kreatif yang memberikan pelajaran berharga dan membuka jalan menuju inovasi.
3. Mencari Inspirasi dari Sekitar
Be-emers, kita harus peka terhadap apa yang ada lingkungan sekitar kita. Sehingga kita bisa mengetahui apa yang dibutuhkan dan menjadikan itu sebagai peluang bisnis.
Misalnya, di lingkungan tempat tinggal Be-emers adalah komplek sekolah. Be-emers bisa membuka peluang dengan membuka jasa fotocopy, toko buku, toko snack dan lain-lain.
Dengan mengamati lingkungan sekitar, kita dapat menemukan permasalahan yang bisa dipecahkan. Karena inspirasi bisa datang dari mana saja, termasuk dari kebutuhan sehari-hari yang belum terpenuhi.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.