Mungkinkah Mendapat Pekerjaan untuk Fresh graduate di Tengah Tingginya Pengangguran?

Foto butuh kerja oleh Ron Lach (sumber: Pexels)

Foto butuh kerja oleh Ron Lach (sumber: Pexels)


Di era globalisasi saat ini, pendidikan tinggi dianggap sebagai salah satu kunci untuk mencapai kesuksesan.

Namun, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa angka pengangguran di Indonesia meningkat menjadi 7,28 juta orang pada Februari 2024, meningkat sebesar 1,11%.

Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah lulusan perguruan tinggi masih memiliki peluang untuk langsung bekerja setelah lulus?
 

Tantangan Mencari Kerja bagi Lulusan Baru 

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh lulusan baru adalah tingginya tingkat persaingan di pasar kerja.

Dengan meningkatnya jumlah lulusan setiap tahun, mereka tidak hanya bersaing dengan sesama fresh graduate, tetapi juga dengan pencari kerja yang lebih berpengalaman.

Menurut data BPS, jumlah lulusan perguruan tinggi di Indonesia mencapai lebih dari 1,7 juta orang setiap tahun, sementara jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding.


Hal ini menciptakan kesenjangan yang signifikan antara jumlah pencari kerja dan lowongan yang ada. 
 

Keterampilan yang Dibutuhkan di Pasar Kerja 

Salah satu cara untuk meningkatkan peluang lulusan baru dalam mendapatkan pekerjaan adalah dengan memastikan bahwa mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja.

Banyak perusahaan saat ini mencari kandidat yang tidak hanya memiliki gelar, tetapi juga keterampilan praktis dan pengalaman kerja yang relevan.

Menurut survei dari ManpowerGroup, sekitar 54% perusahaan di Indonesia mengaku kesulitan menemukan kandidat yang memenuhi kualifikasi yang diinginkan.

Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mengambil bagian dalam program magang, pelatihan, dan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat meningkatkan keterampilan mereka. 
 

Pentingnya Jaringan (Networking

Jaringan (networking) juga berperan penting dalam membantu lulusan baru mendapatkan pekerjaan. 

Oleh karena itu, mahasiswa disarankan untuk aktif dalam organisasi, seminar, dan acara industri yang dapat membantu mereka membangun koneksi dengan profesional di bidang mereka.

Dalam survei yang dilakukan oleh LinkedIn, 70% perusahaan diisi oleh jaringan pribadi. Hal ini membuktikan bahwa betapa besarnya jaringan networking.