Pengelolaan Plastik dengan Prinsip 6R bersama FAO dan Pupuk Kaltim untuk Ketahanan Pangan

Pengelolaan Plastik dengan Prinsip 6R bersama FAO dan Pupuk Kaltim untuk Ketahanan Pangan. Sumber Gambar: Adobe Express

Pengelolaan Plastik dengan Prinsip 6R bersama FAO dan Pupuk Kaltim untuk Ketahanan Pangan. Sumber Gambar: Adobe Express

Like
Be-emers, benarkah kita bisa hidup tanpa plastik sama sekali? Pada faktanya, plastik memberikan banyak manfaat. Meskipun di saat yang bersamaan juga menimbulkan banyak masalah. Ini baik berkaitan dengan lingkungan secara umum atau di bidang pertanian.
 
Oleh karena itu, yang terpenting adalah pengelolaan plastik.
 
Berkolaborasi bersama FAO, Pupuk Kaltim, dan kita semua tentunya, kita bisa mengelola plastik dengan prinsip 6R.

Baca Juga: Akhiri Polusi Plastik Demi Ketahanan Pangan: Apa Hubungannya?

 

Plastik Membantu Sekaligus Merugikan Program Ketahanan Pangan

Plastik Membantu Program Ketahanan Pangan

Eduardo Mansur, Direktur Office of Climate Change Biodiversity and Environment (OCB) dan Officer in Charge of Land and Water Division (NSL), di akun YouTube Food and Agriculture Organization of the United Nations yang berjudul “Agricultural Plastics: the Good, the Bad and the Ugly”, menyatakan bahwa plastik itu dapat membantu dan sekaligus merugikan program ketahanan pangan. 

Untuk ketahanan pangan plastik ini antara lain digunakan untuk:
  1. Penutup Tanah
    Tanah yang ditutupi dengan plastik, membuat tanah tetap lembab atau tidak mengalami kekeringan, mengurangi penggunaan air, mengurangi pertumbuhan gulma, mengurangi penggunaan pestisida. 
  2. Penutup Green House 
    Plastik yang digunakan di green house, dapat digunakan untuk melindungi perubahan musim, meningkatkan pertumbuhan tanaman, yang berdampak pada meningkatkan hasil panen.
  3. Pengemas
    Di bidang pertanian plastik pun umum digunakan untuk mengemas berbagai bahan. Misalnya digunakan untuk mengemas pupuk, benih, hasil panen, dan sebagainya 
 
 

Plastik Merugikan Program Ketahanan Pangan

Dikutip dari www.plasticfinder.it, Food Agriculture and Organization (FAO) pada tahun 2021 berhasil mengumpulkan data penggunaan plastik di bidang pertanian sebagai berikut:

Seluruh mata rantai pertanian menggunakan plastik sebanyak 12,5 juta ton per tahun; 37,3 juta ton lainnya untuk pengemasan makanan; 10,2 juta ton untuk produksi tanaman pangan dan peternakan; 2,1 juta ton untuk akuakultur; dan 0,2 juta ton untuk kehutanan.
 
Plastik dan turunan plastik ini, seperti nano plastik, atau gabungan antara polimer plastik dengan bahan tambahan lain, dapat menyebabkan plastik sulit diurai.
 
Ini menyebabkan plastik mencemari tanah dan lahan dengan jumlah yang jauh lebih besar dari yang kita perkirakan. Yang ini akan menimbulkan ancaman yang lebih besar terhadap ketahanan pangan, kesehatan manusia, dan lingkungan.