
Tanaman padi menua: bulir padi menunduk tanda siap berisi (Sumber: Freepik.com)
Likes
“Saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh bergantung dari sumber makanan dari luar.”
Begitu kiranya petikan pidato pertama Presiden Prabowo Subianto sesaat setelah pelantikan di gedung Nusantara (Sumber: presidenri.go.id, 20/20/2024). Sebuah pernyataan tegas dari kepala negara untuk berkomitmen mewujudkan swasembada pangan ke depan selama pemerintahannya berjalan.
Target swasembada sebenarnya selalu digaungkan oleh kepala negara di setiap periode. Dari Presiden Pertama, Ir. Soekarno sampai Presiden Prabowo. Bahkan, Presiden Soekarno juga menyebut bahwa pangan adalah soal hidup dan matinya suatu bangsa. Artinya, meski berganti kepala pemerintahan, target mandiri pangan selalu digaungkan.
Indonesia sendiri pernah mencapai swasembada beras di tahun 1984 saat masa pemerintahan Presiden Soeharto. prestasi tersebut mendapat pengakuan dan penghargaan khusus dari organisasi pangan dunia, FAO PBB. Kini, Indonesia berusaha kembali mewujudkan swasembada beras di tengah gejolak dunia yang semakin terasa menegangkan. Indonesia kembali memilih beras sebagai target awal swasembada pangan karena ini adalah komoditas makanan pokok mayoritas masyarakat.
Alasan lain, Pangan sangat penting bagi kehidupan dan merupakan kebutuhan primer. Tanpa pangan, bangsa akan kelimpungan. Karena, setengah problem bangsa adalah pangan. Maka, kemandirian pangan adalah harga mati menuju bangsa mandiri dan maju.
Baca Juga: Negara Ini Menuju 'Gila' Swasembada Pangan
Di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, swasembada pangan ditarget akan terwujud dalam 4-5 tahun ke depan. Target swasembada itu meliputi komoditas padi, jagung, kedelai, singkong dan tebu dengan target penambahan luasan panen hingga 4 juta hektar di akhir pemerintahan yaitu taun 2029. Sebuah visi ambisius namun sangat diharapkan terwujud. Beberapa strategi diturunkan dengan kebijakan strategis meliputi pengembangan food estate, peningkatan infrastruktur pertanian dan modernisasi sektor agribisnis (Sumber: indonesia.go.id, 17/12/2024).
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.