Likes
5. Memanen dan Memasarkan adalah Bagian Asyik dalam Berjejaring
Setelah berumur sekitar tiga bulan tibalah saatnya buah cabe rawit mulai bisa dipanen. Untuk memanen hasil kebun di lahan seukuran tapak rumah cukup tenaga kerja dari saya dan istri saja. Namun, baik sekali sebenarnya bila bisa mengajak serta anak-anak juga.Ada kepuasan tersendiri saat kita bisa memasarkan sendiri hasil kebun yang kita tanam dengan tangan kita sendiri. Selain kepuasan, ada manfaat lain yang bisa kita peroleh saat memasarkan hasil panen dari kebun sendiri.
Hasil panen buah pertama tanaman cabe rawit hasil dari kebun sendiri (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Walaupun berkebun di tapak rumah, apabila hasil panen sangat optimal kita bisa menjualnya ke pasar. Namun, sering kali saat hasil panen masih sedikit terutama pada saat awal-awal panen, kita harus kreatif mencari sendiri tujuan pemasaran kita.
Baca Juga: Selain Urea, Ini Jenis Pupuk di Indonesia
Itu bisa artinya kita menjual ke warung-warung pengecer yang menjual sayuran, ke warung atau rumah makan, atau bahkan menjual langsung ke konsumen.
Untuk hasil panen jagung sendiri pernah saya jual ke keluarga yang memerlukan biji jagung untuk menjadi pakan ternaknya. Pernah juga saya menjualnya ke usaha pengolahan pakan ternak di dekat rumah kami.
Menjemur biji jagung yang sudah dipipil hasil panen yang ditanam secara tumpang sari dengan cabe rawit (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Dalam interaksi kita saat mencari, menjalin komunikasi, melakukan negosiasi, hingga akhirnya berujung ke transaksi jual beli saat memasarkan hasil panen dari kebun kita, sebetulnya kita juga sedang merajut jejaring ketahanan ekonomi yang kokoh langsung dari bawah.
Melampaui manfaat ekonomi yang mempertemukan penawaran dan permintaan karena adanya kebutuhan yang harus dipenuhi, merajut jejaring lewat pertanian juga adalah sebuah upaya merajut nilai-nilai sosial dan kebangsaan.
Baca Juga: 7 Skill Set Generasi Muda untuk Mendukung Ketahanan Pangan bersama Program Pupuk Kaltim
Tidak saja mendapatkan manfaat secara ekonomi yang sering kali dalam skala kecil dan jangka pendek tampak tidak terlalu signifikan.
Dari bertani kita juga mendapatkan manfaat kesehatan dari aktivitas fisik dan ketenangan pikiran saat berada di tengah tanam-tanaman yang tumbuh dengan baik.
Apalagi saat panen dan ketika dijual di pasar harganya seperti yang diharapkan. Kalau begitu kenyataannya adakah alasan untuk petani tidak tersenyum?
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.