Bersama Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Dari Riset hingga Lapangan

Like

4. Pelaksanaan Riset Meragukan


Riset-riset serupa sebenarnya bukanlah hal baru. Telah banyak riset yang dilakukan sebelumnya. Namun, seringkali kali hanya sebatas kebijakan di atas kertas.

Meskipun secara perencanaan tampak meyakinkan tetapi implementasinya masih jauh dari harapan.

Beberapa hal yang kerap menjadi tantangan adalah:
  • Kerja sama antar lembaga sering kali menjadi kendala karena ego masing-masing sektoral.
  • Kurangnya koordinasi antar lembaga dalam pelaksanaan riset dan hasilnya
  • Terkendala dana yang sering kali sulit untuk dicairkan.
  • Praktek riset yang sering kali berhenti di laboratorium tanpa penerapan langsung di lapangan.
  • Hasil riset sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan lapangan praktis karena petani dan pelaku lapangan tidak dilibatkan secara langsung


Saran dan Solusi Implementasi Riset

Riset dan inovasi pertanian tidak mungkin berjalan sesuai harapan jika hanya melibatkan akademisi dan pemerintah saja.

Perlu melibatkan petani dan sektor lain seperti sektor swasta dan sektor usaha seperti agroindustri. Misalnya Pupuk Kaltim.


Bukan tanpa alasan pupuk kaltim dilibatkan, sebab pupuk kaltim memiliki peran strategis sebagai produsen pupuk terbesar di Asia Tenggara.

Selain memproduksi pupuk berkualitas, selama ini pupuk kaltim juga mengembangkan inovasi pertanian. Seperti pupuk hayati, pupuk presisi dan lain sebagainya. Selain itu pupuk kaltim juga memiliki program-program unggulan seperti agrosolution yang telah berjalan.

Baca Juga: Tetap Bertani untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan Walau Kondisi Cuaca Sedang Tidak Baik-baik Saja

Selain itu, pupuk kaltim juga telah membantu produktivitas dan efektivitas petani melalui kerja sama riset dan demontrasi plot di berbagai daerah. Hal tersebut cukup logis jika menempatkan pupuk kaltim sebagai mitra riset, bukan sekadar sposor.

Jadi apakah riset 40 miliar ini tepat? Tepat atau tidaknya merupakan sebuah proses panjang yang tidak bisa disimpulkan di awal.

Oleh karena itu untuk menjawab pertanyaan tersebut, pemerintah harus belajar dari riset-riset sebelumnya. Seperti revolusi hijau 2.0, pertanian modern dan smart farming agar tidak menemui kegagalan serupa yaitu program yang berhenti hanya pada level pilot projrct.

Semestinya riset yang dilakukan disertai dengan tujuan yang jelas dan terukur, dana yang realistis, penerapan teknologi pertanian ke petani, serta dilakukan evaluasi independen di lapangan yang berbasis dampak.

Sehingga riset benar-benar menjadi proyek sukses berkelanjutan yang diterapkan langsung di lapangan. Bukan sekadar ambisi besar dari sebuah perencanaan habat.

Be-emers, mewujudkan ketahanan pangan nasional bukanlah hal yang mudah. Perlu komitmen kuat jangka panjang yang melibatkan berbagai sektor, baik itu pemerintah, akademisi, petani, swasta dan warga masyarakat itu sendiri.

Program riset ini bukan hal yang buruk tetapi merupakan sebuah awal yang baik jika dijalankan dengan sebaik-baiknya. Sehingga riset bukan semata wacana atau perencanaan hebat di di atas kertas tetapi merupakan langkah nyata menuju ketahanan pangan nasional.

Oleh karena itu, sebagai warga masyarakat mari kita dukung ketahanan pangan nasional. Salah satunya dengan menyuarakan ide dan gagasan melalui berbagai cara. Salah satunya dengan mengikuti writing competition di Bisnis Muda. Semangat!

#BisnisMudaWritingCompetition2025 #writingcompetition2025 #BisnisMudaxPupukKaltim