6 Hal yang Perlu Dipahami Penggunaan AI di Bidang Pertanian Biar Makin Cuan

6 Hal yang perlu Dipahami Penggunaan AI di Bidang Pertanian biar Makin Cuan. Sumber Gambar: Adobe Express

6 Hal yang perlu Dipahami Penggunaan AI di Bidang Pertanian biar Makin Cuan. Sumber Gambar: Adobe Express

Like
Be-emers, kalau kita baca di berbagai literatur, menggunakan Artificial Intelligence (AI) di bidang pertanian itu sepertinya sangat menyenangkan, memudahkan pekerjaan, dan pastinya sangat mendatangkan keuntungan atau cuan.
 
Serba otomatis, hemat waktu, hemat tenaga, hasil optimal, adalah sekian dari beberapa keuntungan menggunakan AI. 
 
Tapi gimana sih sebenarnya cara kerjanya? Yuk, coba kita pahami!
 

6 Hal yang Perlu Dipahami Penggunaan AI di Bidang Pertanian biar Makin Cuan

1. Pahami Kompleksitas Bidang Pertanian

Be-emers, dikutip dari dte.telkomuniversity.ac.id, meskipun AI bisa sangat membantu di bidang pertanian, Be-emers tetap harus memahami masalah di bidang pertanian itu sendiri. 

Pertanian merupakan bidang yang kompleks yang bergantung antara lain pada faktor cuaca, tanah, hama, pupuk, pestisida, pemanenan, pemasaran, dan lain-lain.
 
Jika hanya mengelola sepetak lahan akan mudah bagi petani untuk mengawasi lahan tersebut. Yaitu mungkin dengan mengelilinginya. Dan mungkin dengan segera petani akan menemukan masalah dan menyelesaikannya.
 
Misalnya di sepetak lahan tersebut di bagian sini ada serangan hama, di bagian situ kekurangan air, di sudut sini kekurangan unsur hara NPK, di sudut sana gulma tumbuh dengan subur. 
 

2. Pahami Solusi Mengatasi Kompleksitas Pertanian secara Manual

Masih dikutip dari dte.telkomuniversity.ac.id, kita juga harus memahami solusinya. 

Misalnya untuk masalah di atas, lahan di bagian sini petani harus menggunakan pestisida, di bagian situ harus dialiri irigasi, di sudut sini ditambah NPK, dan di sudut sana disemprot herbisida.
 
Ini jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan perlakuan di seluruh petak lahan. 
 
Yaitu seluruh petak lahan disemprot pestisida, dialiri irigasi, ditambah NPK, dan disemprot herbisida.
 
Selain tidak tepat sasaran, treatment menyeluruh merupakan suatu pemborosan, mengurus sumber daya, dan mengurangi keuntungan.
 

3. Pahami Solusi Mengatasi Kompleksitas Pertanian dengan AI

Nah AI Be-emers, seperti dinyatakan di brin.go.id dapat memberi solusi untuk jangkauan lahan yang jauh lebih luas, bisa ribuan hektar, daripada sekedar sepetak lahan.
 

4. AI Terkoneksi dengan Data

Menurut mediaindonesia.com, AI bekerja dengan cara menganalisis data. Data-data ini digunakan untuk menghasilkan keputusan, prediksi, atau solusi yang tepat. 

Misalnya berdasarkan contoh di atas, untuk menyelesaikan masalah hama, kekeringan, kekurangan NPK, dan gulma misalnya, AI minimal harus menganalisis data-data dengan masalah tersebut.
 
Misalnya, lahan yang terserang hama, cirinya adalah tanah-tanah yang berlubang, hilangnya tunas atau daun, adanya lendir, dan adanya bulat-bulat hitam pada daun.
 
Lahan yang kekeringan cirinya adalah suhu yang tinggi bisa mencapai 49 derajat celcius, tekstur tanah menjadi berpasir, tanah dan air tanah memiliki salinitas tinggi, dan sebagainya.
 
Data-data ini kemudian akan diolah dan ditampilkan di aplikasi yang digunakan oleh petani. Sehingga melalui aplikasi tersebut, petani akan tahu, bagian lahan mana yang bermasalah.