Apa Itu Pola 5-3-2 dalam Investasi Reksa Dana?

Investment - Canva

Investment - Canva

Like

Menjaga profil risiko, tentu jadi hal lumrah yang dilakukan dalam berinvestasi. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, dimana ketidakpastian ekonomi masih terjadi, penyesuaian profil risiko pun perlu disesuaikan kembali.

Terutama untuk kamu yang berinvestasi di reksa dana, penyesuaian profil risiko akan membantu kamu untuk mengurangi risiko kerugian. Untuk itu, diversifikasi investasi pun perlu dilakukan.

Baca juga: Perlukah Meninjau Ulang Portofolio Investasi? Ini Tipsnya

Nah, ada sejumlah strategi diversifikasi yang bisa kamu lakukan. Salah satunya yakni dengan skema 5-3-2.

Menurut Head of Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana, dikutip dari Bisnis, skema 5-3-2 dalam investasi reksa dana artinya 50 persen untuk reksa dana obligasi, 30 persen alokasi di reksa dana pasar uang, dan 20 persen dialokai di reksa dana saham.


Diversifikasi investasi dengan skema 5-3-2 ini dinilai masih jadi yang paling optimal untuk diterapkan saat ini nih, Be-emers.

Meski begitu, reksa dana pendapatan tetap masih sangat disarankan karena bisa memberikan imbal hasil paling optimal di saat situasi pandemi.

Nah, ia juga mengingatkan nih, kalau kamu perlu waspada karena risiko gagal bayar bagi surat utang korporasi bisa jadi meningkat. Untuk itu, kamu bisa memperbesar porsi di produk dengan underlying asset obligasi negara.

Selain itu, kamu juga bisa mengalokasikan dana investasi kamu pada reksa dana pasar uang (RDPU) yang dinilai masih paling aman.

Baca juga: Kinerja Reksa Dana Pasar Uang Menurun, Pengaruh Pemangkasan Suku Bunga?

Apalagi, buat kamu yang baru banget dapat dan segar, misalnya bantuan subsidi gaji ataupun bonus dari perusahaan, ada baiknya mengalokasikan investasi di RDPU. Soalnya, di tengah ketidakpastian ekonomi ini, RDPU yang punya jangka waktu investasi pendek, bisa diandalkan juga sebagai dana darurat.

Opsi alokasi ketiga, kamu juga bisa mencoba reksa dana saham. Meski begitu, pastikan kembali, kalau tujuan investasi kamu itu berjangka panjang.