
Nutrisi dari Alam untuk Alam Pupuk Organik Jawabannya (Sumber gambar: Freepik)
Like
Be-emers, pernah kepikiran nggak sih, kenapa sekarang pertanian organik makin sering dibahas? Bukan cuma sekadar tren, tapi karena makin banyak petani yang mulai sadar bertani itu bukan cuma soal hasil panen yang melimpah, tapi juga soal menjaga tanah tetap hidup dan sehat untuk waktu yang lama.
Dulu, pupuk kimia jadi andalan banyak petani. Praktis, hasilnya cepat. Tapi kalau dipakai terus-menerus, tanahnya bisa “lelah” jadi padat, sulit menyerap air, dan harus dikasih dosis lebih besar tiap musim. Dari situ muncul pertanyaan, “Kalau terus begini, apa lahan kita bisa bertahan sampai generasi selanjutnya?”
Saatnya Balik Arah: Organik Lebih Menjanjikan
Nggak sedikit petani yang mulai mencoba pupuk organik karena hasilnya lebih ramah lingkungan. Bukan karena ikut-ikutan, tapi karena mereka bisa lihat sendiri hasilnya. Tanah yang awalnya kering dan keras, sekarang jadi lebih gembur, lebih “bernapas”. Tanaman tumbuh lebih sehat, warnanya cerah, dan daunnya nggak mudah layu.Menariknya lagi, pupuk organik bisa dibuat sendiri. Sisa dapur, limbah panen, kotoran ternak semua bisa diolah jadi pupuk alami. Hemat biaya, ramah lingkungan, dan pastinya bikin petani nggak tergantung terus sama produk dari luar.
Baca Juga: Ini Jenis Pupuk Organik yang Harus Kamu Ketahui
Yang bikin makin semangat, sekarang petani juga nggak jalan sendiri. Ada dukungan nyata dari banyak pihak.
Salah satunya datang dari Pupuk Kaltim, yang aktif turun ke lapangan, ngasih pelatihan, bantu pendampingan, dan ngajarin langsung cara bikin pupuk organik yang efektif. Jadi mereka bukan cuma produsen pupuk, tapi juga partner tumbuh bareng petani.
Kedaulatan Pangan Dimulai dari Tanah Sendiri
Be-emers, kalau tanahnya sehat, hasil panennya juga kuat. Dan saat petani bisa bikin pupuk sendiri dari sumber daya lokal, kita sebenarnya lagi menuju ke sesuatu yang besar namanya kedaulatan pangan. Artinya, kita bisa berdiri di kaki sendiri. Nggak harus bergantung sama impor atau pasokan luar negeri terus-menerus.Pertanian organik ini jadi simbol dari kemandirian. Bukan cuma soal teknik bertani, tapi juga tentang bagaimana bangsa ini bisa jaga ketahanannya dari hal paling dasar: makanan.
Soal pangan nggak berhenti di rasa kenyang itu soal keberlangsungan hidup juga.
Dan untuk bertahan, kita butuh tanah yang subur, petani yang berdikari, dan sistem yang saling menguatkan.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.