Peran Pupuk Kaltim untuk Meningkatkan Hasil Panen Padi Melimpah

Ilustrasi peran pupuk dalam mendukung produktivitas pertanian (Foto Freepik.com)

Ilustrasi peran pupuk dalam mendukung produktivitas pertanian (Foto Freepik.com)

Like

Sudah menjadi keseharian, setiap pagi saya ke sawah untuk melihat pertumbuhan tanaman padi. Terkadang diam sejenak mengamati helai daunnya. Bukan tanpa alasan, dari pengamatan tersebut saya tahu tanaman padi tersebut sehat atau berpenyakit. 

Tanam padi di musim kedua ini cukup berhasil terlihat dari warna daun padi yang hijau segar, batangnya kuat. Sebagian bulir padi pun mulai muncul. Hal ini sejalan dengan perkataan salah seorang pekerja. "Tandurane apik, Mbak."

Agar tanaman padi bagus bebas penyakit dan hasil panen melimpah tidak mudah. Dengan segala keterbatasan, petani tradisional berupaya mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan agar kedaulatan pangan terwujud.   

Kita tahu saat ini pemerintah prioritaskan ketahanan pangan, menuju swasembada pangan. Di mana capaian tersebut pernah diraih masa masa orde baru. pemerintahan Soeharto.

Tahun 1984 Indonesia menjadi pengekspor pangan terbesar di dunia, padahal  sebelumnya mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.


Namun, pencapaiannya tersebut sebentar. Indonesia tidak dapat mempertahankan swasembada pangan, hingga terjadilah krisis ekonomi pada tahun 1997-1998.

Baca Juga: 4 Dukungan Pupuk Kaltim untuk Mendukung Literasi dalam Mendorong Kualitas SDM Pertanian

Tahun 1999 hingga sekarang pemerintah terus impor beras demi memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Hal ini karena produksi padi setiap tahunnya tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah.
 

Peran Pupuk Kaltim untuk Hasil Panen

Indonesia sebagai negara agraris sangat disayangkan jika harus impor beras terus menerus. Dengan pengolahan lahan yang tepat, kita bisa produksi padi lebih banyak. Namun. faktanya dari tahun ke tahun produksi padi menurun.

Penurunan produksi padi bukan saja karena lahan yang menyempit, ada banyak faktor  salah satunya adalah kurangnya literasi pertanian. Masih banyak petani tradisional menggunakan bibit yang tidak sesuai dengan kondisi daerahnya, pemakaian pupuk yang tidak seimbang dan lain-lain.  

Dari berbagai sumber Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaeman mengatakan penyebab menurunnya produksi padi karena cuaca buruk, kurangnya pemberian pupuk dan petani sulit mendapatkan pupuk subsidi.

Apa yang dikatakan Mentan, saya merasakannya, petani di desa mendapatkan pupuk subsidi sebanyak 50 persen dari kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan pupuk, pupuk Kaltim menjadi solusi.