Mengapa Petani Harus Melek Literasi?

Like

Namun harapan itu ada pada para petani  milenial yang jumlah 6,18 juta jiwa atau 21,93 persen dari jumlah petani di Indonesia (BPS, 2023). Petani muda atau petani milenial inilah yang harus cakap dan melek akan literasi.

Skill set petani yang melek literasi harus mampu secara dasar bisa membaca dan memahami petunjuk teknis akan pengunaan pupuk dan pestisida kimia, sehingga mereka akan lebih sadar terhadap keberlangsungan lingkungan yang sebanding dengan peningkatan produktivitas pertanian.

Lebih lanjut, petani hari ini juga harus mampu membaca prakiraan cuaca, lama hujan maupun hari tanpa hujan. Baik secara dasar dengan melihat dari BMKG setempat maupun lebih lanjut pada aplikasi terkait.

Tidak kalah penting tentu, petani hari ini harus mampu dalam mengikuti perkembangan harga pasar. Baik harga pokok pembelian yang ditetapkan pemerintah maupun fluktuasi harga pokok pembelian di pasar. tidak kalah penting juga akses terhadap pupuk bersubsidi, pelatihan pertanian terkait juga penggunaan mekanisasi dan aplikasi pendukung pertanian.

Pada perkembangan zaman yang serba modern dan mudah, literasi sudah semakin luas. Dalam dunia pertanian, literasi mencakup perkembangan ilmu pengetahuan secara umum sampai pada literasi digital, literasi keuangan dan inklusi keuangan untuk petani.


Di mana petani hari ini harus cakap teknologi dan melek secara digital untuk mampu mengakses sumber keuangan terkait yang mendukung produktivitas pertanian.

Melalui sentuhan petani muda dan para inovator pertanian, kini petani sudah semakin canggih. Beragam drone mulai masuk ke pertanian.

Baca Juga: Arti Penting Literasi dalam Peningkatan Kualitas SDM Bidang Pertanian

Baik untuk modifikasi cuaca, pemupukan, pestisida juga pemantau panen. Lebih lanjut, di era Society 5.0 dimana manusia berdampingan dengan teknologi, beragam aplikasi yang mempermudah pertanian banyak hadir di ponsel. Baik aplikasi pendeteksi tanah, hama penyakit sampai penjualan.

Seperti yang dilakukan Pupuk Kaltim di Bontang Utara, Bontang dengan membangun ruang literasi digital dan perangkat edukasi Balai Pustaka (Edu BP).

Di mana pemuda secara umum dan petani diajak untuk melek literasi secara digital. Melalui melek informasi guna menuju smart village yang juga bagian pembangunan berkelanjutan. Dari sana, tentu pertanian yang berbasis di desa akan semakin banyak digemari generasi muda (kaltim.antaranews.com).

Jadi, pertanian hari ini memang tidak bisa dipisahkan dengan literasi. Karena pertanian adalah bagian penting dalam setiap perjalanan kehidupan bangsa.

Di mana inovasi dan perkembangan teknologi pertanian kedepan harus selalu dikaji dan diikuti. Tentu dimulai dari petani yang melek literasi.

Dan, harapan itu ada padamu juga melalui menyebarkan tulisan ini kepada khalayak banyak. Agar semakin banyak petani yang semangat melek literasi.