Mengapa Petani Harus Melek Literasi?

Membaca adalah bagian penting dari literasi, termasuk dalam dunia pertanian (Sumber: freepik.com)

Membaca adalah bagian penting dari literasi, termasuk dalam dunia pertanian (Sumber: freepik.com)

Like

Sahabat, tahukah kamu bahwa tanggal 7 Juli 2025 kemarin ditetapkan sebagai Hari Pustakawan Indonesia. Dasar hukumnya adalah Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 81/M/2025.

Pemerintah menjadikan hal ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran publik akan kontribusi pustakawan di era disrupsi. Sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya literasi yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia (perpusnas.go.id).

Harus disadari bersama bahwa literasi itu mutlak diperlukan dalam berbagai bidang. Termasuk dalam bidang pertanian.

Petani yang tidak mengikuti perkembangan teknologi, akan semakin tertinggal. Sulit beradaptasi terhadap perkembangan zaman. juga perubahan iklim, cuaca, serangan hama penyakit maupun penggunaan teknologi pertanian mutakhir.

Baca Juga: 4 Dukungan Pupuk Kaltim untuk Mendukung Literasi dalam Mendorong Kualitas SDM Pertanian


Bahkan lebih jauh, petani yang tidak melek literasi akan lebih mudah kena rugi. Baik kena tipu harga ataupun tengkulak yang selama ini dikenal menjadi parasit bagi petani.

Konsep dasar pentingnya literasi bagi petani adalah penghubung kemajuan zaman dan realita di lapang. Yaitu, sebagai jembatan akan permasalahan hari ini dan solusi yang sudah atau sedang diuji coba atau bahkan tercipta. Solusi itu bisa dari hasil penelitian, kajian ilmiah, kebijakan, produk terbaru, mekanisasi sampai aplikasi.

Secara umum, semua petani perlu akan literasi. Tidak bisa dipungkiri bahwa 75% petani kita adalah lulusan dengan pendidikan tertinggi Sekolah Dasar. Tidak dipungkiri, hal ini menjadi penyebab rendahnya produktivitas petani juga minat literasi (kumparan.com, 04/12/2023).